Demokrat Banyuwangi : Pengukuhan Dewan Pertimbangan dan Kehormatan serta Pembentukan FOKKAL Tingkat Kecamatan.

KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Pembentukan Forum Komunikasi Kyai Langgar (FOKKAL) yang sudah terbentuk beberapa Minggu yang lalu, maka hari ini Sabtu (09/20/21) dibentuk kembali dan pengukuhan Dewan Pertimbangan dan Dewan Kehormatan serta pembentukan pengurus Forum Komunikasi Kyai Langgar (FOKKAL) untuk wilayah Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi. Yang bertempat di Ponpes Miftahul Ulum Desa Bengkak Wongsorejo.

Forum ini terbentuk dengan tujuan mewadahi para Kyai – Kyai Langgar yang mana selama ini Langgar – Langgar dibawah belum tersentuh oleh orang orang yang punya kebijakan.

Bacaan Lainnya

Oleh karenanya hari ini Partai Demokrat Banyuwangi sudah bisa memberikan manfaat pada para Kyai – Kyai yang ada dibawah (Pedesaan).

Hadir dalam acara pengukuhan, Michael Edy Hariyanto SH ketua DPC Partai Demokrat juga sebagai pimpinan DPRD, Julisetyo Puji Rahayu sekretaris Demokrat Banyuwangi, Emy Wahyuni DL Bendahara sekaligus ketua Komisi 3 DPRD Banyuwangi, Iwan Rudiyanto Ketua KPP Demokrat Banyuwangi, para Kyai Dewan Pertimbangan dan Kehormatan serta Kyai yang tergabung dalam Forum Komonikasi Kyai Langgar (FOKKAL).

Mengawali acara Kyai Muhammad Hayatul Ikhsan sebagai tuan rumah Ponpes Miftahul Ulum, pada sambutannya menyampaikan, bahwa keadilan ini belum adil masih banyak umat yang tidak dipedulikan atau program program masih banyak yang belum tersampaikan.

“Dengan dibentuknya Forum Komunikasi Kyai Langgar (FOKKAL) ini mudah-mudahan bisa menjadikan bukti kepedulian kita kepada umat. Ternyata keadilan ini belum adil masih banyak umat yang tidak dipedulikan atau program program masih banyak yang belum tersampaikan. Oleh karenanya adanya kita disana bagaimana kita bisa berikan manfaat yaitu menjadi kepanjangan tangan dari Program – program yang peduli rakyat baik dari Partai Demokrat maupun FOKKAL,” papar Kyai Hayat.

Lebih lanjut Ketua Pertimbangan Partai Demokrat Banyuwangi, KH. Maskur Ali Pengasuh Ponpes Ibnu Sina menyampaikan, bahwa sebagai tiang penyangga Nahdlatul Ulama (NU) itu adalah Masjid, Musholah atau Langgar dan Pesantren.

“Perlu diketahui bahwa tiang penyangga Nahdlatul Ulama (NU) itu adalah Masjid, Musholah/Langgar dan Pesantren. NKRI berdiri tegak karena ada NU, dan NU bisa berdiri tegak karena ada Pesantren, ada Masjid ada Musholah atau Langgar. Pesantren bisa besar asalnya berawal dari Langgar,” kata KH. Maskur Ali.

Lebih lanjut KH. Maskur Ali mengatakan, ” maka dari itu Demokrat Banyuwangi dengan cerdasnya menangkap hal itu hari ini melakukan gebrakan yang baru yaitu “DEMOKRAT SOBO LANGGAR”, paparnya.

Selanjutnya Ketua Forum Komunikasi Kyai Langgar (FOKKAL) Kabupaten Banyuwangi, KH. Syaifudin Zuhri dalam penyampaiannya, FOKKAL ini didirikan sebagai mitra dan patner Partai Demokrat Banyuwangi. Jadi Forum ini tidak hanya mengisi kekurangan maupun membantu kinerja dari partai Demokrat, tapi lebih dari itu FOKKAL ini menjadi underbound, menjadi pemerhati dari para kyai yang ada dibawah yaitu kyai Langgar, Kyai Masjid dan Kyai Pesantren. Dimana yah selama ini termarjinalkan dengan kebijakan kebijakan apa yang ada Organisasi NU itu sendiri.

Disampaikan lebih lanjut oleh KH. Syaifudin Zuhri terkait Program dari FOKKAL itu sendiri ada 4 (empat) lebih tepatnya.

“Program acuan yang pertama : adalah Penguatan ahli Sunnah waljamaah, yang kedua : penguatan administrasi yang ada di Musholla dan pesantren, Ketiga : pemberdayaan ekonomi Langgar, Masjid dan Pesantren, dan yang terakhir (ke-empat) : Program Pendidikan politik,” Imbuhnya.

Michael Edy Hariyanto SH ketua DPC Partai Demokrat sekaligus Pimpinan DPRD Banyuwangi mengucapkan selamat atas bergabunya para kyai di Wongsorejo terhadap dewan pertimbangan dan kehormatan Demokrat Banyuwangi, serta FOKKAL di Wongsorejo sebagai mitra dan partner Demokrat Banyuwangi.

Dijelaskan oleh Michael, “Apa hubungannya para Kyai dengan Partai Demokrat ? Untuk diketahui, tujuan saya menjadi ketua Partai Politik untuk menolong mensejahterakan rakyat, jadi hubungannya adalah karena rakyat Banyuwangi mayoritas masyarakat nya NU, maka saya harus memikirkab NU. Saya ingin berbuat dan memikirkan Pesantren. Kalau Pesantren yang selama ini menurut kyai Maskur Ali tidak dipikirkan sampai kebawah, lalu bagaimana nasib anak anak muda Banyuwangi kedepan dan kyai – Kyai langgar yang sudah berjuang mengajarkan tentang akhlaq dan moral, namun tidak mendapatkan support,” kata Michael.

“Saya ingin pondok pesantren di Banyuwangi itu bisa mandiri. Yang intinya saya ingin Pondok Pesantren dan rakyat Banyuwangi itu hidupnya sejahtera,” Tegas Michael.

Lebih-lebih Michael katakan, “Kenapa saya masuk dunia politik, karena satu satunya cara melalui dunia politiklah saya bisa berbuat membantu Rakyat menuju sejahtera,” imbuhnya.

Michael pun berharap para kyai langgar ini agar menjadi corong kami untuk menolong membantu Rakyat. Untuk itu salah satu fungsi dari FOKKAL nanti Disamping mengajarkan akhlaq dan moral juga untuk menyelamatkan anak bangsa dari Narkoba,” harapnya.

Selanjutnya, terakhir acara pengukuhan Dewan pertimbangan dan kehormatan kecamatan Wongsorejo serta pembentukan Forum Komunikasi Kyai Langgar (FOKKAL) yang pengukuhan nya dipandu oleh KH. Maskur Ali Ketua Dewan Pertimbangan DPC Partai Demokrat Banyuwangi. (ktb)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *