Kabaroposiai.net.|BANYUWANGI – Keluhan tentang banyaknya jalan di wilayah Kecamatan Songgon sempat ramai diperbincangkan dan viral di media. Warga Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi sepertinya tidak main-main merespon rusaknya beberapa luas jalan di wilayahnya. Yaitu ancam akan lakukan aksi demo besar-besaran bila keluhan dan keinginannya tidak mendapat respon.
Sebagaimana disampaiakan oleh Tokoh Pemuda yang lebih dikenal dengan berjulukan nama Hendy Kriwul. Dirinya mengaku atas nama Ketua Aliansi Peduli Lingkungan Kecamatan Songgon,
“Saya atas nama Ketua Aliansi Peduli Lingkungan Kecamatan Songgon juga sebagai warga yang sangat peduli dengan keadaan yang sebenarnya. Bahwasanya jalan Songgon ini sudah hancur terutama akses umum yang saat ini tidak nyaman dengan kondisi jalan tersebut. Maka dari itu adanya kerusakan jalan khususnya di wilayah Desa Bedewang, Desa Parangharjo, Desa Songgon bahkan sudah merambat ke Desa Balak dan Desa Sumberbulu. Sampai saat ini Pemerintah Daerah belum ada tanggapan apapun”, ungkapnya dengan sedikit kesal.
Si Kriwul mengatakan sebenarnya tidak berlebihan dalam menyikapi masalah ini, harapannya yang paling penting untuk sementara waktu mungkin karena anggaran dari Kabupaten belum ada. Berharap kepada Penambang, atau Pemerintah Daerah Kabupaten maupun Pemerintah tingkat Kecamatan. Proaktif ada keinginan dan respon keluhan masyarakat untuk memperbaiki jalan, supaya jalan nyaman dilalui warga. Setidaknya kata Kriwul, minimal jalan itu diratakan tanah urugnya dan dilakukan pemadatan dengan mendatangkan alat berat.
Hendy Kriwul juga mengatakan bahwa dirinya tidak sedang mempersoalkan apakah tambang itu legal ataupun ilegal. Karena baik yang legal maupun ilegal dampaknya sama yaitu pada kerusakan jalan. Tegasnya, yang penting jalan segera untuk dilakukan perbaikan supaya masyarakat tidak bergejolak.
“Jika dalam beberapa waktu ke depan tidak diindahkan apa yang menjadi statemen saya mewakili masyarakat. Maka masyarskat Songgon sudah siap-siap untuk melakukan aksi besar-besaran atau demo. Oleh karena itu untuk sementara waktu rencana aksi demo saya tunda, maka saya minta pihak PU, Forpimka semuanya harus memenuhi apa yang menjadi target saya”, tegas Hendy Kriwul.
Berikut Hendy Kriwul melalui kesempatan ini meminta Bupati Banyuwangi, kalau bisa segera membuat Perbup atau Perda terkait bak dum truk ukuran jumbo supaya dipotong untuk muatan kapasitas hanya 8 ton. Karena kata Hendy kapasitas muatan dum truk ukuran jumbo itu sampai 15 ton dan tidak sesuai dengan ketentuan kelas jalan.
Diakhir Hendy sekilas menginformasikan bahwa sebenarnya rencana aksi demo akan digelar besok Rabu 13/10/2021 tapi ditunda sementara memilih jalur persuasif. Yaitu dengan cara mendatangi kantor Kecamatan bersama 15 tokoh perwakilan masyarakat mengantarkan surat ke Camat untuk disampaikan/diteruskan ke Bupati.
Dan sementara dilakukan diskusi kecil di Desa Bedewang bersama beberapa penambang dan Kepala Desa. Yaitu membahas terkait rencana adanya gerakan Penambang bersama Forpimka mengawal perbaikan jalan dengan mendatangkan alat-alat berat besok Rabu 13/10/2021. (r35).