Kabaroposisi.net.| BANYUWANGI – Selain penelitian dan pengajaran, tugas pokok yang rutin dikerjakan oleh seorang dosen, adalah juga Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Masa pandemi Covid 19 tidak menghalangi Tim Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi dari Program Studi Teknik Mesin yang diketuai oleh Ely Trianasari. Melakukan kegiatan PKM yaitu Penerapan Teknologi Tepat Guna Mesin Pemotong Ikan Untuk Pakan Ikan Kerapu Di Desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi Guna Meningkatkan Produksi Ikan Kerapu.
Kegiatan ini bertujuan untuk dapat membantu masyarakat dalam proses pemotongan ikan untuk pakan ikan Kerapu. Selain itu, dengan adanya mesin ini proses pemotongan ikan menjadi lebih cepat, efisien, dan tidak membutuhkan tenaga yang besar. Mitra kerjasama PKM ini adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina Santoso yang beralamatkan di Dusun Grajagan pantai RT/RW 03/03 Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Sementara saat ini proses pemotongan ikan untuk pakan ikan kerapu yang dilakukan oleh mitra masih menggunakan cara manual yaitu dipotong dengan menggunakan pisau.
Salah satu Kelompok Usaha Bersama (KUB) budidaya ikan Kerapu khususnya Kerapu Macan di Grajagan adalah KUB Mina Santoso Desa Grajagan. Yang letak geografisnya kurang lebih 40,6 Km dari pusat kota Banyuwangi dan 5 Km dari Kecamatan Purwoharjo dan merupakan daerah pesisir pantai selatan Kota Banyuwangi. Karena letaknya yang dekat dengan pantai, maka Desa Grajagan sangat cocok untuk budidaya ikan Kerapu.
“Untuk keramba isi 1000 ikan kerapu dengan umur 1 bulan membutuhkan 10 kg ikan dengan waktu cacah kurang lebih 1 jam,” Ungkap Ely selaku ketua Tim.
Ia menambahkan, jika memiliki lebih dari 1 keramba dengan isi 1000 ekor/keramba maka proses pemotongan ikan menjadi sangat lama dan membutuhkan tenaga yang besar. Untuk itu, dibutuhkan alat atau mesin yang dapat memudahkan dan mempercepat proses pemotongan ikan untuk pakan ikan kerapu.
Mesin pemotong ikan yang dibuat selama bulan September hingga Oktober 2021 ini ditransfer ke mitra dibuat sesederhana mungkin sehingga proses pengoperasian mesin dan perawatannya mudah.
“Hasil potongan ikan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh mitra yaitu ikan hasil pemotongan tidak boleh hancur atau lembut,” Tuturnya.
Saat dilakukan serah terima mesin yang pada tanggal 6 November 2021, juga dilakukan pelatihan pengoperasian dan perawatan mesin oleh Dosen teknik Mesin Dian Ridlo Pamuji, dan Akhmad Afandi dibantu 2 orang Mahasiswa p
Prodi Teknik Mesin.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya mesin pemotong ikan ini, jika dibandingkan dengan pemotongan secara manual. Alat ini jauh lebih efisien,” Ungkap Anton Supriyono pemilik KUB Mina Santoso.
Kalau dengan metode sebelumnya, dibutuhkan waktu cacah sekitar 1 jam untuk menghasilkan 10 kg pakan ikan, dengan mesin proses pemotongan menjadi jauh lebih cepat yaitu 5-10 menit saja.
“Kami akan menyiapkan pakan dengan jumlah lebih banyak yang kemudian dapat disimpan dalam lemari pendingin, dengan demikian proses pemberian pakan akan jauh lebih praktis daripada sebelumnya,” Tutupnya.
Agenda selanjutnya, secara berkelanjutan akan diadakan pendampingan penggunaan mesin Pemotong Ikan Untuk Pakan Ikan Kerapu dengan mengevaluasi kendala-kendala yang dihadapi pada saat digunakan oleh mitra. (*red)
Sumber info :
Humas Poliwangi
Wahyu Naris Wari, S.T., M.T.