KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI –Beredar kabar di media (http://bintangmudaindonesia.id), bahwa DPN BMI menegaskan dimana Partai Demokrat kecewa Jokowi tidak menetapkan Syaikhona Cholil sebagai pahlawan nasional padahal desakan padanya untuk menetapkan Syaikhona Cholil mendapat gelar Pahlawan Nasional didukung kekuatan besar seperti Pemprov Jatim, Pemkab di Madura, berbagai tokoh politik hingga diadakan seminar-seminar dukungan.
Ketegasan dari DPN BMI yang kecewa terhadap Pemerintah disampaikan oleh Aditya Utama sebagai Wasekjen DPN BMI, mendapatkan apresiasi dan dukungan dari DPC BMI Banyuwangi.
Bentuk dukungan dari DPC BMI Banyuwangi disampaikan oleh Muhammad Iqbal Lutfi AR selaku Pembina BMI DPC Banyuwangi yang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Sina Genteng Banyuwangi.
“DPC BMI Banyuwangi sangat mendukung statemen DPN BMI yg mengungkapkan kekecewaan terhadap pemerintah dalam hal tidak ditetapkannya Syaikhona Kholil Bangkalan sebagai pahlawan nasional.
Selain sebagai “Guru” nya para ulama nusantara dan para tokoh nasional seperti Soekarno, KH Ahmad Dahlan, KH hasyim asyari, KH. As’ad Syamsul Arifin, HOS Tjokroaminoto dan lainnya, Syaikhona Kholil bangkalan juga sebagai inisiator pendirian ormas terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama, yang peran dan kontribusinya sudah tidak diragukan lagi dalam pergerakan merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini.l,” kata Gus Iqbal sapaan akrabnya.
Tak hanya itu Gus Iqbal juga menyampaikan bahwa Masyarakat Banyuwangi mempunyai ikatan historis dengan Syaikhona Kholil Bangkalan.
“Terkhusus buat masyarakat Banyuwangi, Syaikhona Kholil Bangkalan juga punya ikatan historis yang tidak bisa dilepas begitu saja, karena beliau pernah nyantri selama sekitar 3 tahun di PP. Al-Asyriah Jalen Kec. Genteng yang di asuh oleh Kiai Abdul Bashar, di pesantren inilah pesantren terakhir beliau sebelum beliau berangkat ke Mekkah untuk melanjutkan menuntut ilmu,” ungkapnya.
Maka dari itu lanjut Gus Iqbal, “untuk DPC BMI Banyuwangi, apa yang menjadi keputusan Pemerintah ini sangat disayangkan mengingat begitu besar jasa beliau (Syaikhona Kholil) untuk bangsa dan negara,” tutupnya. (Ktb).