KABAROPOSISI.NET|Blora. Setelah ujian perangkat desa yang dilakukan Di Universitas Dian Nuswantoro di Semarang tanggal 20 – 23/01/2022 kegiatan ujian tersebut dari pihak pemerintah desa dan institut Agama Islam Negeri Pekalongan di duga ada kecurangan, aktifis Lilik Yuliantoro melakukan aksi damai dengan jalan mundur dari pendopo hingga kejaksaan yang dilakukan hari ini Selasa 25/01/2022.
Dalam aksi peduli pengisian perangkat desa Lilik Yuliantoro di depan pendopo, kantor bupati, dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Inspektorat Daerah, DPRD, Kejaksaan Negeri Blora melakukan orasi untuk menyampaikan Aspirasi terkait perjalanan pengisian perangkat desa di Kabupaten Blora.
Wawancara Media Kabaroposisi.net kepada aktifis peduli pengisian perangkat desa ( perades ) Lilik Yuliantoro atau biasa dipanggil Mat Tohek ini mengatakan aksi saya spontanitas rasa prihatin terkait proses pengisian perangkat,” ujarnya
Lebih lanjut saya lakukan aksi ini tidak mau ada yang menumpangi entah dari LSM atau orang tertentu manapun, ini murni dari keprihatinan saya,” tegasnya
” Sebagai bentuk kepedulian saya terhadap Blora, aku sayang Blora cinta Blora, aksi spontan. Aku tidak menolak aku juga mendukung, karena Blora selama ini kekosongan di pemerintahan desa kekurangan,” ungkapnya
Petisi yang disampaikan Mata Tohek dengan lantang ini isinya
1. Batalkan Hasil Test CAT karena banyak kecurangan untuk katrol Nilai
2. Minta Polda Jateng lakukan audit forensik Sistem terhadap Komputer dan Aplikasi yang digunakan Test seleksi Perades Blora
3. Verifikasi ulang SK Pengabdian dan Surat domisili yang diterima Panitia
4. Batalkan hasil Test Uji Komputer
5. Meminta Presiden, Gubernur, dan KPK, menghentikan Kegiatan Perades Blora yang syarat kecurangan dan permainan uang.( GaS )