Para Kyai Langgar dan Pengurus Masjid Desa Margomulyo, Melebur Ke FOKKAL Binaan Partai Demokrat

KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Beberapa waktu sebelumnya ratusan Kyai Langgar, Guru TPQ, Pengurus Masjid dan Mushollah di Kabupaten Banyuwangi, Bergabung pada organisasi keagamaan binaan Partai Demokrat Forum Komunikasi Kyai Langgar (FOKKAL). Hari ini Selasa 22/02/2022 giliran para Kyai Langgar, Pengurus Masjid dan Mushollah se Desa Margomulyo Kecamatan Glenmore yang melebur ke Forum Komunikasi Kyai Langgar (FOKKAL).

Yang mana untuk itu mereka melalui Tokoh Masyarakat bernama Joko Prasetyo sengaja undanghadirkan Ketua DPC Partai Demokrat Michael Edy Hariyanto, SH yang notabene salah satu Pimpinan DPRD Banyuwangi, KH. Masykur Ali (Dewan Penasehat FOKKAL sekaligus Dewan Pertimbangan Partai Demokrat), Julisetyo Puji Rahayu, SH (Sek. DPC Partai Demokrat), Emy Wahyuni Dwilestari (Bendum DPC sekaligus Anggota DPRD Fraksi Demokrat), dan Iwan Rudiyanto, SH (Ket. BAPPILU Partai Demokrat) Banyuwangi.

Dalam sambutan penghormatannya Joko Prasetyo menyampaikan terima kasih atas kehadiran Michael Edy Hariyanto, SH selaku Ketua DPC sekaligus Pimpinan DPRD beserta jajarannya dan KH. Masykur Ali selaku Dewan Penasehat FOKKAL Kabupaten Banyuwangi. Joko Prasetyo berharap apa yang menjadi aspirasi para Kyai, Guru Ngaji, dan Pengurus Masjid/Mushollah Desa Margomulyo direspon. Selain itu Joko minta agar para Kyai, Guru Ngaji dan Pengurus Masjid/Mushollah yang hadir diberi pemahaman tentang FOKKAL berikut program-programnya.

Mengingat masih masa pandemi, Michael awali sambutannya dengan mengingatkan hadirin untuk tetap taati protokol kesehatan. Selanjutnya Michael juga sekilas mengingatkan kepada hadirin yang notabene adalah tokoh masyarakat itu. Agar mewaspadai dan melakukan pengawasan ketat kepada anak-anaknya supaya tidak terjerumus pada masalah Narkoba.

“Anak-anak kita adalah generasi penerus perjuangan bangsa, akan jadi apa negara kita nanti bila anak-anak kita sebagai penerus atau pewarisnya mentalnya rusak gara-gara Narkoba”, lontarnya.

Seperti biasa dalam setiap bertemu masyarakat Michael berikan pendidikan politik. Michael katakan kalau masyarakat ingin berubah jadi lebih baik harus memahami apa itu politik. Soal ikut atau mendukung partai manapun urusan belakangan, yang penting pahami dulu apa itu politik supaya tidak ada penyesalan dan selalu menyalahkan orang-orang politik.

Singgung soal FOKKAL Michael jelaskan, bahwa FOKKAL sengaja didirikan adalah bagian dari program prioritas Partai Demokrat bagaimana rakyat bisa hidup sejahtera. Khususnya di Banyuwangi, Partai Demokrat menginginkan Kyai Langgar, Masjid, dan Pondok Pesantrean. Mandiri tidak kesulitan dalam mengelola kegiatan pendidikan dan mampu memenuhi kebutuhannya. Dengan harapan agar para Kyai Langgar dan Pondok Pesantren setelah mandiri punya penghasilan bisa fokus dalam membangun karakter dan mendidik para santrinya.

Lebih lanjut soal FOKKAL diurai oleh KH. Masykur Ali yang diawali dengan bercerita panjang tentang alasan para Kyai di Banyuwangi pada bergabung ke Partai Demokrat. Diteruskan dengan menyampaikan program FOKKAL diantaranya pertama Penguatan Ahlus Sunnah Waljama’ah An Nahdiyah, kedua Penguatan Administrasi Langgara, Masjid, dan Pondok Pesantren, dan ke tiga Pemberdayaan ekonomi Kyai Langgar, Masjid, dan Pondok Pesantren.

KH. Masykur Ali juga tegaskan bahwa Kyai Langgar berjasa besar dalam pendidikan keagamaan dan pembentukan karakter serta akhlaq anak bangsa. KH. Masykur Ali jujur pula sampaikan bahwa selama jadi PCNU tiga periode tagannya tak bisa menyentuh para Kyai-Kyai Langgar, setelah bergabung ke Demokrat diakui baru bisa memikirkan nasib Kyai Langgar.

“Saya sempat berfikir, selama 15 tahun saya jadi Ketua NU di Kabupaten Banyuwangi, tangan saya tidak sampai menyentuh langgar-langar. Mushollah, Langgar memang adanya di desa-desa, tapi jangan lupa di Mushollah dan di Langgar itulah pusat kegiatan dakwah yang pertama dan utama. Nyatanya, orang bisa ngaji dan hafat qur’an asalnya dari Kyai Langgar, orang bisa tahu tentang sholat dan rukunnya wudlu dari Kyai Langgar, Pondok Pesantren yang besar-besar banyak santrinya itu adalah jasa-jasanya Kyai Langgar. Maka jadi keliru kalau Kyai Langgar tidak mendapatkan perhatian sama sekali dari Pemerintah”, ungkap KH. Masykur Ali.

Berikut diberi kesempatan kepada para Kyai Langgar dan Pengurus Masjid/Mushollah yang hadir untuk menyampaikan aspirasi dan keinginannya. Di momen itu Michael Edy Hariyanto, SH tampung dan respon semua aspirasi para Kyai Langgar dan Pengurus Masjid/Mushollah Desa Margomulyo. Dan kepada Joko Prasetyo, Michael minta untuk menginventarisir apa saja yang diajukan oleh para Kyai Langgar dan Pengurus Masjid/Mushollah di desanya. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *