Kabaroposisi.net | Blora– Rencana pembagian Lapak Blok D Pasar Rakyat Blora Sido Makmur yang berada di Blora – Randublatung KM 3, Kecamatan Blora kota, masih kosong segera di berikan kepada pedagang beberapa waktu lalu hingga sekarang tertunda
Beberapa kasus pungli yang terjadi dipasar menjadi perhatian pemerintah daerah hingga pembagian kios pasar blok D yang dibangun tahun 2021 belum terbagikan kepada pedagang, rencananya pembagian lapak akan menggandeng pendampingan APH kejaksaan
Kita ingin bahwa sistemnya harus fair, entah di undi atau seperti apa dan prioritasnya adalah untuk pedagang yang benar- benar sudah antri dulu. Kita sudah ada datanya,” ucap bupati Arief Rohman saat ditemui di ruang pertemuan pendopo rumah dinasnya, Kemarin hari Kamis (19/05).
“Kita akan gandeng kejaksaan, untuk melakukan pendampingan dan untuk penempatan. serta kita tidak ingin ini, akan menjadi masalah dikemudian hari, “belajar dari pengalaman kemarin, kasus itu (kejadian kasus pungli pasar Cepu) jangan sampai terulang,” tegasnya.
Arief Rohman menambahkan terkait pembagian kios agak mundur, memang kita minta pendampingan itu supaya yang dapat tepat sasaran. tidak boleh ada pungli, tidak boleh ada itu- itu lagi.
Lebih lanjut disinggung mengenai pengelolaan Blok A di pasar Sido Makmur, tentang banyak kios yang tertutup dan kosong di lapak blok A. Bupati juga mengatakan kedepan akan melakukan evaluasi.
“Untuk yang kosong nanti kita evaluasi. Makanya penataan pasar ini nggak efektif di blora. Malah dicampur, karena orang belanja itu di basah (pedagang sayur- mayur dan sembako) kalau hanya kering (pedagang baju) nggak ramai dan terbukti ramainya itu iya basah dan kering campur, lha inikan harus ditata rapi, Biar tidak terkumpul konstrasinya dilapak yang ramai, Sementara yang kering kadang sepi, lha ini bagaimana nanti prosesnya kita akan tata lagi,” terang Arief Rohman (GaS)