KABAROPOSISI.NET|Jombang, -Bimbingan teknis manajemen Peternakan dan Kesehatan hewan. Pusat veteriner farma direktorat jendral peternakan dan kesehatan hewan bersama kementrian pertanian RI. drh.Edi Budi Susila, dengan Drs H.Guntur Sasono. M. Si melalui zoom meeting. Dihadiri kepala dinas Peternakan dan sejumlah petani ternak se Kabupaten Jombang. Bertempat di gedung Hotel Fatma. Selasa(24/5/2022)
Kepala dinas peternakan Agus Susilo Sugioto ketika sambutan menyampaikan bahwa PMK (penyakit mulut dan kuku) daya tularnya cukup tinggi yaitu 90 sampai 100%. Setelah 2 tahun lebih menangani covid 19 sekarang covid pada sapi.
Menurut Agus menjadi peternak yang handal itu harus ngopeni, lindungi dan harus bisa luar biasa untuk peternak yang handal.
“Pada kesempatan ini dinas peternakan kabupaten Jombang menyampaikan selamat datang di kabupaten jombang kepada pimpinan pusat Budi Susilo maupun kepada Guntur Sasono selaku DPR komisi IV meskipun lewat zoom meeting telah memberikan perhatian cukup besar kepada masyarakat kabupaten Jombang dengan menyelenggarakan bimtek pada pagi ini, ” ungkapnya.
Lanjut Agus, perlu diketahui bahwa di kabupaten jombang saat ini telah terjadi wabah PMK yaitu penyakit mulut dan kuku pada sapi, baik sapi perah ataupun sapi potong.
Awal kasus di Kabupaten Jombang adalah dari Kecamatan Tembalang karena pembelian dari pasar gresik, kemudian yang kedua dari kecamatan Wonosalam dan sampai saat ini yang terkena adalah 17 di kabupaten yang terkena PMK.
“Dengan adanya berbagai upaya sampai saat ini dari 500 ekor sapi yang terkena PMK sudah 167 ekor sapi yang sembuh.
Berharap penanganan di Kabupaten Jombang terus membaik tercukupi sarana dan prasarana sehingga untuk menekan adanya kematian pada ternak sehingga petani tidak panik, ” ungkapnya.
Perlu diketahui untuk okulasi ternak di Kabupaten Jombang sapi perah ada 7.726 ekor, sapi potong 71.431 ekor, kerbau 37 ekor, kambing 207.669 ekor, domba 275.196 ekor, ayam kampung 1.145.545 ekor, ayam petelor 177.685 ekor, dan ayam pedaging 3.706.932 ekor. Sehingga jumlah keseluruhan mencapai 6 juta ekor.
“Dengan banyaknya populasi ternak di kabupaten Jombang diharapkan swasembada pangan yang berupa daging dan telur akan menjadi pemasok terutama di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya, ” pungkasnya.(tyas)