Bimbangan Teknis Manajemen Peternak Dan Kesehatan Ternak Di Masa PMK.

Kabaroposis.net | Blora. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar H. Firman Soebagyo juga anggota DPR RI komisi IV lakukan Reses ke Blora dalam rangka Bimbingan Teknis Menejemen Peternak dan Kesehatan Hewan yang di gelar di Hotel Ahmadinah lantai III Blora, Jawa Tengah, Rabu (1/6/2022). Karena Blora merupakan salah satu daerah yang potensi peternakannya itu mampu menjadi penyangga kebutuhan daging atau ternak nasional.

” Saat ini yang menjadi isu globalisasi ekonomi tidak hanya menjadi tantangan tapi juga peluang, bila kita mampu berkompetisi, kita mampu bersaing maka kita bisa merebut pasar-pasar lainnya, yang perlu di waspadai sekarang ini berternak bukan milik negara negara tertentu seperti i Indonesia, di timur tengah sudah ada peternak. sehingga Blora tidak boleh tertinggal,” ungkapnya

Bacaan Lainnya

” Kita minimal mampu memenuhi kebutuhan nasional kita, untuk mensuplai kebutuhan daging di Indonesia adalah Jakarta, baru ada di Sumatera kemudian provinsi lainya,” tambahnya.

Sementara itu, R Gundala Wejasena Kepala Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Blora menyampaikan, selalu sosialisasi secara langsung kepada petani atau organisasi-organisai yang terdata, sehingga membuat WAG untuk tepat sasaran. Dan sampai saat ini yang terpapar PMK sebanyak 10 ekor.

” Di Blora sendiri sudah ada kasus-kasus di beberapa tempat dari sebelas Sempel, sepuluh di nyatakan sepuluh positif satu terjangkit suspek, Lebih lanjut, dengan ciri-ciri luka-luka dimulut, di hidung kemudia di kaki-kakinya terjakit PMK, jangan kuwatir penyakit bisa di sembuhkan dan kita menunggu pemerintah memberikan vaksinasi yang akan di sebarkan di seluruh daerah yang membutuhkan.

Sementara itu Nasarudin Kepala Balai Besar Pengujian Mutu dan sertifikasi Kesehatan Hewan di Bogor menyampaikan kegiatan ini diprakarsai oleh Firman Subagyo Anggota Dewan DPR RI, Hadir juga Joko Mulyono praktisi ekonomi dan dokter Hewan Widagdo dari Fakultas dokter Hewan UGM serta kepala dinas pertanian,peternak, perikanan dan pangan.

Lebih lanjut kejadian PMK ini di Indonesia sudah ada di 18 propinsi, penyebaran sangat cepat virus ini menyerang hewan ternak yang awal terinfeksi dimulut dan ciri sekitar mulut ada luka termasuk mulut sehingga bengkak, biasa hewan ternak mengeluarkan lendir atau air liur untuk embuang virus yang berada di mulut, jatuh ke bawah yang terinjak hewan tersebut menjadikan kaki hewan tersebut juga kena virus.

” Mulut dan kaki hewan ternak bisa mengelupas jika terkena virus ini tingkat infeksi sangat tinggi sakitnya, menyebabkan hewan ternak malas makan akhirnya berat badan turun dan bisa menyebabkan kematian hewan ternak, virus ini bisa hidup 14 hari,”   jelasnya

Ditanya lebih lanjut soal hewan ternak yang ideal untuk dipotong untuk konsumsi Nasarudin menyampaikan ideal harus sehat, untuk pemotongan hewan ternak dalam kasus PMK ini ada 2 pemotongan dengan syarat dan pemotongan paksa. Pemotongan hewan bersyarat ini melalui pemeriksaan apakah hewan ini tingkat kesembuhan tinggi maka diobati, jika tingkat kesembuhan rendah berat tubuh hewan turun maka dilakukan pemotongan paksa dengan syarat seperti kepala hewan dan kaki di musnahkan, untuk jeroan harus dipanaskan dengan dengan suhu 100 derajat sebelum diedarkan atau dikonsumsi, untuk daging sebelum di konsumsi harus dimasak benar benar matang,” jelasnya.

” Virus ini tidak menular pada manusia tetapi pada hewan hewan berkaki belah seperti Sapi Kerbau, kambing, unta, untuk memotongnya perlu perlakuan berbeda agar tidak menular kepada hewan ternak lainya,” ungkapnya

Dalam sesi tanya jawab dengan peternak di Blora dokter hewan Widagdo dari fakultas kedokteran hewan Universitas Gajah Mada ditanya tata cara hewan ternak yang sudah mati karena PMK menjelaskan idealnya ada dibakar sampai habis tetapi kelihatannya tidak mungkin, jika dilakukan dengan mnengubur hewan ternak sebaiknya lebih dalam minimal itu tubuh hewan ternak diatas 1meter dari permukaan galian, lebih penting lagi ini perlu diperhatikan sebelum dikubur atau diurug lagi dengan tanah hewan ini disemprot dengan disenfektan terutama bagian yang terinfeksi.

Terkait penyebaran virus diharapkan para peternak harus kompak untuk menahan diri untuk tidak lalu lalang di kadang, perhatikan kebersihan kandang sering lakukan pembersihan kadang dan lakukan penyemprotan dengan disenfektan, bagi yang masuk kandang lakukan penyemprotan juga bagi peternak yang masuk kandang juga. (Gas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *