KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Trending topik pemberitaan di media hampir mendominasi persoalan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Tak jauh beda situasinya ketika virus Corona (Covid-19) sedang ganas-ganasnya menyerang masyarakat beberapa waktu lalu berikut dampaknya yang luar biasa.
Kali ini dampak menyeruaknya kabar wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, sangat dirasakan oleh warga yang punya hewan ternak khawatir hewan ternaknya yang berbulan-bulan dipeliharanya dengan susah payah terpapar PMK. Dampak PMK juga sangat dirasakan oleh para pedagang hewan ternak yaitu minat beli konsumen menurun drastis dan harga pun dengan sendirinya anjlok mengikuti. Karena ketersediaan hewan ternak (penjual) membludak, sementara konsumen atau daya minat beli masyarakat berkurang.
Kondisi yang seperti itu sebagaimana dirasakan oleh salah satu pedagang Sapi yang berama H. Fauji warga Desa Cantuk Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi yang notabene pemilik Rumah Makan Seblang terkenal itu. Kepada awak media saat dikonfirmasi Jumat 10/6/2022 menyampaikan,
“Ramainya kabar wabah PMK ini sangat berdampak mas, sekarang ini lebih banyak penjual Sapi daripada yang mau beli Sapi bahkan nyaris tidak ada. Padahal belum tentu Sapi-Sapi yang kami jual terpapar PMK katakan saja sehat dan normal 100 %, tapi karena kuatnya pengaruh kabar kasus PMK jadi berbanding terbalik keadaanya. Kalaupun ada yang laku terjual dengan harga yang murah, dan itupun melalui proses tawar-menawar yang cukup lama untuk bisa meyakinkan pembeli mas”, ungkapnya.
Lebih lanjut kata H. Fauji saat-saat jelang Hari Raya Idul Adha adalah bisa dibilang masa panen para pedagang hewan ternak, karena memenuhi kebutuhan konsumen yang punya hajat berkurban. Namun setelah ramai kasus PMK ini kata H. Fauji mungkin banyak yang ketakutan sepi pembeli, kalau ada yang laku pedagang diperkirakan rata-rata akan mengalami kerugian senilai 3 jutaan per ekor.
“Semoga saja Pemerintah diberi kemudahan dan jalan keluar oleh Allah Swt sehingga segera bisa mengatasi wabah PMK ini agar tidak berkepanjangan mas. Untuk sementara ini kami stop dulu kulakan Sapi menunggu kondisi normal. Biar kami jualan yang ada saja ini dulu ditlateni siapa tahu ada hasilnya meskipun tidak seperti biasanya kami sukuri saja mas”, pungkas H. Fauji. (r35)