Jembatan Mbah Pertapan Sragi Ambrol Perlu Perbaikan Secepatnya Karena Akses Utama Warga

KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Warga masyarakat pengguna jalan yang hendak menuju Sragi, Songgon dan sekitarnya sepertinya harus meningkagkan kehati-hatiannya dalam mengendarakan kendaraannya. Terutama bila melintas jalan Kabupaten yang ada di Dusun Pertapan Desa Sragi Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi.

Pantauan media Senin 13/6/2022 di Dusun Pertapan ada sebuah jembatan yang oleh warga setempat diberi sebutan jembatan “Mbah Pertapan”, hampir separo badan jalan mengalami ambrol. Lantaran hal tersebut, antisipasi terjadinya kecelakaan pada pengguna jalan, warga berinisitif pasang penanda (rambu-rambu) layaknya ada orang hajatan.

Sugiman Kepala Dusun Pertapan dalam keterangannya mengatakan, bahwa jembatan “Mbah Pertapan” sebelumnya juga sudah pernah ambrol, namun kemudian  dilakukan perbaikan dengan cara pengecoran. Dan kali ini yang kali keduanya mengalami ambrol kondisinya lebih parah dari sebelumnya. Tentang penyebabnya menurut Kadus Sugiman diduga karena terjadi ada celah yang bisa membuat air masuk dan gerus pondasi jembatan.

Terkait insiden teresbut menurut Hartono Kepala Desa Sragi sudah dikoorsinasikan dengan Dinas PU UPTD Rogojampi, yang mana katanya akan dilakukan perbaikan melalui Program Akhir Kegiatan (PAK) anggaran tahun ini.

“Masalah jembatan Mbah Pertapan yang ambrol sudah saya koordinasikan ke Pak Eko Dinas PU UPTD Rogojampi mas, katanya akan dilakukan perbaikan tapi menunggu PAK tahun ini. Ya semoga saja bisa direalisasikan, karena jalan raya jembatan Mbah Pertapan itu merupakan akses utama kegiatan ekonomi masyarakat”, ungkapnya kepada awak media.

Salah satu tokoh masyarakat setempat sama dengan apa yang diharapkan oleh Kepala Desanya, menginginkan perbaikan jembatan “Mbah Pertapan” secepatnya. Alasannya sama, karena memang jalan raya di Dusun Pertapan Desa Sragi itu akses utama masyarakat. Terlebih kalau hari-hari libur banyak lalu lalang kendaraan menuju dari tempat-tempat wisata yang ada di wilayah Kecamatan Songgon.

Sementara jembatan itu disebut jembatan “Mbah Pertapan”, karena berdekatan dengan makam leluhur diyakini adalah seorang “Pertapa” yang pertama kali babat atau menetap di wilayah yang sekarang juga menjadi nama Dusun Pertapan. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *