Ketua FSB, “Prilaku FZ Ibarat Pribahasa Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba Untuk Keluarga Pondok”

KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Menyusul viralnya berita prilaku asusila oleh sosok tokoh inisial FZ yang diketahui sandang sebutan sebagai pengasuh di Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin Desa Padang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Yang dilaporkan ke Polresta Banyuwangi oleh beberapa orang yang mengaku jadi korban perbuatan asusila FZ itu.

Menanggapi persoalan yang luar biasa menghebohkan ini, Ketua Forum Singojuruh Bersatu (FSB) M. Vahid Faiq. Memandang perlu untuk merespon sebagai bentuk kepedulian sehubungan keberadaan FSB yang harus punya nilai manfaat untuk masyarakat. Kepada awak media M. Vahid Faiq yang akrab dengan panggilan nama Faiq itu menyayangkan atas apa yang dilakukan oleh FZ.

“Saya selaku Ketua Forum Singojuruh Bersatu menyayangkan dan mengecam keras atas perbuatan FZ ini. Dan dengan tegas atas nama FSB meminta kepada aparat penegak hukum memberikan hukuman sesuai dengan ketentuan pasal-pasal yang ada”, tegasnya.

Satu sisi Faiq atas nama FSB merasa prihatin dan berempati terhadap keberadaan Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin Padang yang didirikan oleh sosok Kyai berkharismatik dan disegani disebutnya Almarhum Al Maghfurlah Kyai Abdullah Hasbullah. Ikut menanggung dampak corengan tinta hitam oleh FZ yang menurut Faiq bukan orang yang membabat dari awal pendirian Pondok.

“Jujur saja, kami FSB prihatin dan turut sakit hati nama besar dan kharismatik Pondok yang didirikan oleh sosok Kyai berkharismatik dan disegani Almarhum Al Maghfurlah Romo Yai Abdullah Hasbullah dicoreng terang-terangan oleh FZ ini. Maaf, seharusnya FZ ini berterima kasih kepada keluarga besar Pondok, diakui atau tidak dia dapatkan sebutan nama Kyai dan terangkat popularitas ketokohannya setelah jadi bagian dari keluarga Pondok baru-baru ini bukan malah sebaliknya. FZ ini harusnya berterima kasih, tapi malah sebaliknya, tidak salah kalau kami katakan FZ ini ibarat pribahasa air susu dibalas dengan air tuba”, tandas Faiq.

Faiq juga mengatakan bahwa tidak menafikan atau mengakui kontribusi dan peran FZ soal pendidikan di Kecamatan Singojuruh. Hanya memang harus diakui, karena satu persoalan asusila itu semua seolah terkubur, bahkan lembaga kena imbas hukum sosialnya.

“Oleh karena itu hemat saya, kalau ada suatu penyakit dalam tubuh manusia, maka yang harus diobati dan dihilangkan adalah penyakitnya bukan tubuh manusianya. Sama dengan Pondok Pesantren ini, kalau ada oknum yang tidak beres ya oknum tersebut yang harus di tindak tegas atau diamputasi kapasitas dan fasilitasnya bukan lembaganya atau Pondok Pesantrennya”, argumennya.

Pesan moral kepada banyak pihak dari Faiq, meminta masyarakat di manapun berada terutama kepada para wali santri. Untuk tidak menghukum mengkaitkan lembaga Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin berikut orang-orang yang ada didalam Pondok.

“Saya memahami kondisi batin para wali santri, tentu tidak menginginkan persoalan yang sama menimpa anak-anaknya. Tapi ini jelas perilaku oknum FZ biarlah cukup dia menuai buah dari prilakunya sendiri. Saya berharap kepada wali santri juga masyarakat tidak menghakimi lembaga Pondok, masalah ini akan jadi pelajaran bagi kita semua. Saya yakin di Pondok Ihya’ Ulumudin banyak yang baik-baik dan tidak mungkin akan melakukan hal tercela seperti FZ. Ini jadi tanggung jawab kita bersama bagaimana Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin tetap bisa berjalan seperti biasa”, empatinya terhadap Ponpes Ihya’ Ulumudin.

Diakhir tanggapannya M. Vahid Faiq atas nama FSB berharap Forpimka turut bergagas cari jalan keluar bagaimana Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin tetap eksis. Karena Ponpes Ihya’ Ulumuddin kata Faiq sudah banyak berkontribusi baik soal pendidikan maupun tentang keumatan. Banyak orang-orang hebat jebolan Pondok Pesantren Ihya’ Ulumuddin Padang.

“Monggo kita yang obyektif menyikapi masalah ini, saya juga berharap kepada keluarga besar Pondok untuk tabah, sabar menerima ujian ini dan tetap semangat berjuang di jalan Allah melalui Pondok Pesantren kebanggaan kita bersama ini. Dan FSB siap membantu bila dibutuhkan demi mengembalikan nama baik dan kejayaan Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin”, pungkas Faiq sambil berharap kembalinya kejayaan Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin Padang. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *