KABAROPOSISI.NET|Jombang, – PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) mengadakan kirab merah putih Jombang kota santri dan pluralisme. Dengan tema Selamanya tolak khilafah dan politik.
Diikuti oleh 500 aktifis dari Jombang dan Mojokerto. Dari Gelanggang Olah Raga ( GOR ) jalan Gus Dur menuju Kebon Rojo jalan Wachid Hasyim. Kamis ( 30/6/2022 )
Ketua KNIP pusat AR Waluyo Nugroho ketika di wawancara menyampaikan diadakannya kegiatan ini sebagai suatu wujud tanggung jawab, rasa memiliki, menjaga, turut serta mewujudkan rasa dan sikap persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.
“Namun melihat situasi dan kondisi bangsa akhir-akhir ini, sempat menimbulkan rasa kekhawatiran yang sangat mendalam bagi sebagian kehidupan bangsa yang kita banggakan ini, ” ujarnya.
Lanjut Waluyo, adanya kesenjangan, hilangnya rasa saling mencintai, rasa handarbeni dan pintunya rasa nasionalisme, toleransi, nilai
lunturnya rasa nasionalisme, toleransi, dan semakin sirnanya penghayatan
terhadap nilai nilai Pancasila sebagai landasan dan dasar negara, falsafah, way of life dan alat pemersatu bangsa.
“Organisasi Massa Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu ( PNIB ) melaksanakan kegiatan aksi kirab bendera merah putih sepanjang 100 meter untuk menolak khilafiah dan Politik Identitas, ” ucapnya.
Sementara diadakannya kegiatan ini untuk menumbuhkan jiwa nasioinalis, membangkitkan semangat patriotisme, cinta tanah air dan bela negara untuk terus memupuk persatuan dan kesatuan NKRI dengan mengajak komponen masyarakat tanpa membedakan suku agama dan ras serta status sosial bersama meng kirab bendera merah putih di Jombang kota santri, kota pluralisme, jantung bangsa dan kota yang menjunjung tinggi toleransi.
“Untuk itu melalui giat PNIB kirab merah putih ini kami mengajak dan mengkampanyekan kepada seluruh lapisan masyarakat anak bangsa di manapun berada untuk berani dan tegas menolak khilafah radikalisme, ” pungkasnya.
Perlu diketahui melalui aksi kirab bendera merah putih di Jombang ini diharapkan mampu membangkitkan jiwa nasionalisme dan patriotisme pada bumi pertiwi, dan menentukan
sikap menolak apapun bentuk upaya memecah belah serta menolak keras apapun bentuk usaha khilafah
dan politik identitas yang dilakukan oleh siapapun. Bersama kita bangkitkan kembali nasionalisme dan kebangsaan yang merupakan masa depan bangsa. (sap)