KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Pemerintah berkomitmen pehatian pada soal penguatan “Ketahanan Pangan” menjadi skala prioritas, yang tentunya mengakselerasi pertumbuhan dan aktivitas perekonomian secara Nasional. Dan untuk itu, Pemerintah menyiapkan beberapa strategi untuk menjaga “Ketahanan Pangan” dalam negeri. Yang mana salah satunya melalui APBN dana transfer ke Desa dengan sebutan lain adalah Dana Desa (DD) harus ada alokasi sebesar 20 % untuk “Ketahanan Pangan”.
Desa-Desa di Kabupaten Banyuwangi dalam beberapa waktu belakangan ini sudah banyak yang mendistribusikan anggaran 20 % dari Dana Desa (DD) untuk “Ketahanan Pangan” masyarakat di desa masing-masing. Salah satunya terpantau media Sabtu 23/7/2022 adalah Pemerintah Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh sosialisasi dan distribusikan dana “Ketahanan Pangan” kepada warganya. Turut menyaksikan kegiatan tersebut hadir Briptu Puguh Prayogo (Bhabinkamtibmas), dan Sertu Ahmad Nizar (Babinsa) Singolatren.
Sebelum penyerahan bantuan dilakukan, Kepala Desa Singolatren (Apandi) memberikan pencerahan dan sosialisasi kepada warganya tentang apa itu program bantuan “Ketahanan Pangan”. Dijabarkan oleh Apandi bahwa bantuan “Ketahanan Pangan” ini dialokasikan dari Dana Desa (DD) sebesar 20 % atau senilai Rp. 200 juta. Yang mana disebutkan juga oleh Kades Apandi rincian pengelolaan dan pembelanjaannya secara terbuka di hadapan warganya. Kata Kades Apandi, dana Ketahanan Pangan untuk Desa Singolatren terbagi menjadi dua kegiatan yaitu untuk fisik dan non fisik. Untuk fisiknya dialokasikan pada perbaikan saluran irigasi yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pertanian (sentra produksi). Untuk non fisiknya berupa hewan ternak (Itik/bebek, dan Ayam), dan pengadaan bibit lombok.
Kepada media Kades Apandi menjelaskan bahwa untuk pembelanjaan pengadaan barang (hewan ternak dan bibit Lombok), Pemerintah Desa tidak ujuk-ujuk asal belanja begitu saja, melainkan sesuai dengan aspirasi keinginan masyarakat yang diawali dengan rapat-rapat di tiap dusun sebelumnya. Sehingga hasil akhir dari musyawarah dari tiap dusun didapat sebuah keputusan berikut berita acaranya, selain bangunan fisik (saluran irigasi), maka ditetapkan keperuntukan dana Ketahanan Pangan Desa Singolatren antara lain 150 ekor Bebek untuk warga Dusun Krajan, 100 ekor Ayam untuk warga Dusun Wijenan Kidul, 100 ekor Ayam untuk warga Dusun Wijenan Lor, 100 ekor Bebek untuk warga Dusun Pengastulan, 100 ekor Ayam untuk warga Dusun Cermean, 50 ekor Bebek untuk warga Dusun Blumbang, dan 50 ekor Ayam untuk warga Dusun Andong berikut pakannya berupa Jagung.
Tak hanya itu dalam rangka “Ketahanan Pangan” terutama agar warganya tidak kesulitan memenuhi kebutuhan pokok (Lombok) yang kerap kali bikin bingung masyarakat ketika mahal. Pemerintah Desa Singolatren siapkan juga bibit Lombok yang selanjutnya untuk ditanam oleh warganya di sela-sela pekarangan rumahnya masing-masing. Dengan harapan agar ketika harga Lombok melonjak (mahal) warga Desa Singolatren tidak bingung untuk mendapatkannya.
Pada kesempatan tersebut Briptu Puguh Prayogo (Bhabinkamtibmas) soal bantuan “Ketahanan Pangan” berkenan pula memberikan pencerahan kepada masyarakat. Agar masyarakat benar-benar memanfaatkan bantuan “Ketahanan Pangan” dari Pemerintah dengan baik. Seperti biasa selaku Bhabinkamtibmas Briptu Puguh selalu menekankan masalah Kamtibmas, diantaranya diharap masyarakat memperhatikan prilaku anak-anaknya dari hal-hal yang merugikan seperti menjauhi narkoba, konsumsi miras, dan pergaulan bebas. Tak ketinggalan Briptu Puguh juga mengingatkan dan menyarankan masyarakat agar suntik vaksinasi Booster dosis 3, juga waspadai mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada warga yang punya hewan ternak Sapu, Kerbau, dan Kambing. (r35).