KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Peran serta Kampus dalam pembangunan di Desa, yang mana pada waktu-waktu tertentu kirim Mahasiswanya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Seperti yang dilakukan oleh UNTAG Banyuwangi, Mahasiswanya tersebar di semua Desa yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Salah satunya terpantau kegiatan KKN oleh Mahasiswa UNTAG Banyuwangi di Desa Cantuk Kecamatan Singojuruh Minggu 24/7/2022 yang kebetulan sedang laksanakan giat Gotong Royong/Karya Bhakti bersih-bersih Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Dusun Rampan. Tampak suasana keakraban terbangun antara warga Dusun Rampan dengan para Mahasiswa UNTAG, kerja bersama-sama sambil sendagurau seolah sudah saling mengenal satu sama lainnnya.
Sementara Koordinator Tim Oding bernama Oding Giovani Tahta dari Fakultas Ekonomi saat dikonfirmasi kepada awak media menyampaikan, bahwa yang KKN di Desa Cantuk adalah Tim gabungan Mahasiswa dari perwakilan beberapa Fakultas. Sebanyak 12 Mahasiswa ada yang dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan seterusnya.
Agenda kegiatannya pemberdayaan pengelolaan Bank Sampah bagaimana warga bisa memilah dan memilih sampah organik dan non organik, pelatihan-pelatihan berbahasa Inggris, pelatihan mengoperasikan Komputer, pelatihan pengelolaan UMKM, penanaman Bunga, penghijauan, bersih-bersih lingkungan dan kegiatan sosial kemasyarakatan yang lainnya.
Pada intinya menurut Oding, KKN kali ini dikirim oleh Kampus ke desa-desa mengusung tema Perberdayaan Masyarakat, dengan harapan potensi yang ada di desa bisa diberdayakan oleh masyarakat. Tegasnya, secara tidak langsung bila masyarakatnya punya sumber daya yang cukup bisa kelola potensi desanya, maka akan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Abdul Kohar Kepala Dusun Rampan, keberadaan KKN Mahasiswa UNTAG Banyuwangi sangat membantu sekali, setidaknya bisa membantu carikan solusi masyarakat yang selama ini sulit dipecahkan. Satu soal diceritakan oleh Abdul Kohar, tanah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di dusunnya sebelumnya ditanami buah Naga di sela-sela makam.
Sementara masih menurut Abdul Kohar warga kurang sepakat kalau di tanah makam ada tanaman buah Naga. Akhirnya Mahasiswa UNTAG terlibat dalam musyawarah bersama warga sampaikan gagasan sekaligus ide-idenya. Yaitu diputuskan tanah makam akan ditanami bunga dengan kata lain supaya tidak terlihat angker TPU Dusun Rampan akan disulap oleh Mahasiswa UNTAG menjadi Taman Bunga. (r35).