Kabaroposisi.net | Blora. Tancap gas lakukan SidakĀ Hari ini 06/09/2022, Abdul Aminuddin anggota DPRD yang baru kemarin Senin (05/09/2022) dilantik menjadi anggota dewan lakukan sidak, setelah mendapatkan informasi disini, konon ceritanya pasar Induk Sido Makmur banyak masalah yang membuat pasar Sido Makmur sepi dan pedagang merugi.
Satu persatu permasalahan lama maupun baru muncul kepermukaan, dari penataan parkir, penataan pedagang, koperasi, pengawasan harga, pembagian blok D yang baru.
Dengan lahan pasar yang luas pasar terbagi empat blok A, B, C dan D, yang sekarang setiap ada petugas parkir sendiri sendiri, ini menjadi beban para konsumen untuk berbelanja dipasar induk Sido makmur tiap berhenti di blok dikenai biaya parkir, ini membuat pembeli malas untuk belanja di pasar Sido Makmur.
Abdullah Aminuddin usai lakukan Sidak, Dia mengatakan,” konon ceritanya dipasar Sido Makmur banyak masalah, makanya saya ingin sidak langsung ke pasar agar tahu kondisinya seperti apa sebenarnya,” ucapnya
Pantauan sidak tersebut Anggota DPRD Abdul Aminuddin atau yang biasa di panggil Amin ini mengatakan, ” tadi ada pengunjung yang curhat terkait parkir, tiap pindah blok kena parkir, penataan parkir dipasar sangat perlu dengan konsep pasar induk, sebaiknya menggunakan cara satu pintu, karena pasar yang sudah tertutup lebih efesien satu pintu, ” ungkapnya
Terkait penataan pedagang per blok yang tidak sesuai dengan konsep pasar induk modern juga dikeluhkan pedagang blok A, ibu Indun mengatakan pedagang berada di blok A sekarang pada pindah berjualan diluar dan jual di blok C, block tersebut yang seharusnya untuk pedagang dengan barang dagangan bersifat basah, seperti ikan laut, tawar, sayuran, daging. Tapi kenyataannya di blok tersebut jualan Beras, bawang, gula, ini g tindakan dari Dindagkop-UKM.
Akibat ditinggalkan para pemilik kios blok A terlihat tidak terawat, banyak sarang laba laba, bahkan dipakai tempat parkir kendaraan roda dua dan sepi pembeli hampir 70% kios serta lapak ditinggalkan pemiliknya yang lebih memilih jualan diluar pemandangan ini terlihat oleh Anggota dewan Abdullah Aminuddin dari partai PKB.
Tidak jauh berbeda dengan Blok B ketika disidak, ibu Siti Marpuah pedagang jajanan, kerupuk, ” disini sepi pedagang pada diluar, lapak dan kios ditinggalkan dijadikan gudang, ” keluhnya kepada Anggota DPRD ini ketika mengunjungi kiosnya
” Membuat pasar ramai pembeli dan pedagang itu tidak mudah, apalagi dengan pasar induk besar seperti ini, tadi juga ada yang usul untuk dibuat blok pelangi yang diisi dengan bermacam macam jenis pedagang dengan dagangan bermacam macam, tetapi ini juga beresiko, blok jadi kumuh, keamanannya, tidak sesuai konsep dibangun pasar ini juga,” ungkapnya
Lebih lanjut Amin juga mengungkapkan terkait koperasi yang berada dipasar yang dirasakan mencekik para pedagang yang pinjam, perkembangan koperasi disini sangat pesat sekali mencapai 100 kali lipat, dia contoh perumpamaan dari pinjaman 100 yang didapat 85, cara bayar cicil, dicicil 14 hari dengan bayar 10, ini tidak sehat. Kalo dipikir lagi Swasta saja mampu seharusnya pemerintah bisa dan lebih mudah, ” tegasnya
Tingkat kedatangan pengunjung atau pembelian di pasar Sido makmur di waktu pagi sampai siang terkesan tidak ada menampakkan pengunjung, menjadi kesan kalo ditempat tersebut bukan pasar induk dikarena sepi pengunjung hanya ramai di tengah malam sampai pagi jam 5an.
Sekarang ini banyak pedagang keliling langsung rumah ke rumah dan ada mangkal dibeberapa tempat, ini juga membuat para pengunjung atau pembeli malas ke pasar Sido makmur, selain jauh tempat disini dikenai parkir, belum persaingan pedagang, jika jual didalam omzet kurang, akhirnya jual diluar dan ini tidak ada tindakan sama sekali seperti dibiarkan saja.
“Lebih baik balik lagi ke pasar lama,” ibu Muriayati di dukung sesama pedagang lain di blok A.
Ditanya terkait harga sembako dari efek BBM naik mereka kompak jelas naik mas, ditanya apakah di blok ini juga petugas yang memantau harga, sudah lama tidak petugas memantau cuman petugas retribusi yang ada, mungkin di blok C saja dipantau karena disana juga ada jual sembako,” ujarnya
Sementara itu Kiswoyo kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM melalui kepala bidang Perdagangan Wisnu Bambang Widjanarko ditanya terkait imbas BBM terhadap harga sembako mengatakan belum ada lonjakan harga signifikan,” ucapnya
Ditanya soal HET sembako karena data tidak dimeja, dia minta waktu untuk menghubungi petugas, ternyata petugas dihubungi masih di sawah, beberapa menit kemudian, petugas tersebut mengirim peraturan kementerian perdagangan (Permendag) no 57 tahun 2020 terkait harga beli ditingkat petani dan harga jual ditingkat konsumen.
” Aturan Harga Eceran Tertinggi tiap kabupaten berbeda, di Blora seperti gula sekarang harga 12.500 per kg sedang harga kemarin 13.000 per kg, naik 500,” jelasnya
Lebih lanjut jika dampak kenaikan BBM signifikan kami pemerintah akan melakukan pasar murah dengan harga sesuai pasar, dengan barang yang harganya naik signifikan tersebut,” ungkapnya
Terkait Blok D yang sudah selesai pekerjaan hampir satu ini belum ada ada akan dibagikan kepada pedagang ditanyakan kapan akan dibagikan karena janji dibagikan setelah lebaran hingga kini belum ada kejelasan, kepala UPTD wilayah 1 Eko Budi Utomo mengatakan itu wewenang dinas kami di lapangan pelaksanaan,” ujarnya. (GaS)