Kabaroposisi.net | BANYUWANGI –Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, garda terdepan pembangunan di Banyuwangi yaitu Kepala Desa se Kabupaten Banyuwangi yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (ASKAB). Dalam rangka memperingati “Hari Kesaktian Pancasila” gelar kegiatan yang bersebutan ” TOUR DE THUNDER ” Rabu 5 Oktober 2022 yang bertepatan dengan Hari Lahir TNI yang Ke 77.
Disebut ” TOUR DE THUNDER ” karena pada kegiatan tersebut semua Kepala Desa sengaja mengendari Sepeda Thunder yang tak lain adalah Sepeda dinas Kepala Desa se Kabupaten Banyuwangi. Dari rangkaian kegiatan ada agenda penyampaian ucapan selamat untuk Kodim 0825 Banyuwangi yang memperingati Harlah TNI Ke-77 ditandai dengan penyerahan Tumpeng. Setelah itu agenda yang lain AKSAB ” Silaturrahmi ” ke Kantor Pemda Banyuwangi (Aula Minak Jinggo) dengan harapan bisa bertemu dengan Bupati Banyuwangi mungkin ada sesuatu hal yang ingin disampaikan.
Sebagai wujud kecintaan pada bumi Belambangan, lagu “Umbul-Umbul Belambangan” pun menggema di halaman Kantor Pemda Banyuwangi dinyanyikan serempak oleh Kepala Desa dibumbuhi dengan jogedan-jogedan ringan sambil tepuk tangan jadi ritme gerakan. Sayangnya kehadiran Kepala Desa se Kabupaten Banyuwangi (ASKAB) di Kantor Pemda tidak bisa bertemu dengan Bupatinya alias zonk. Kabarnya mereka hanya ditemui Asisten Pemerintahan dan Kepala DPM Kabupaten Banyuwangi.
Anton Sujarwo, SE Kepala Desa Aliyan yang juga selaku Ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (ASKAB) dalam keterangannya kepada awak media menyampaikan,
“Kami bersama-sama rekan-rekan Kepala Desa se Kabupaten Banyuwangi gelar Tour De Thunder ini tidak dalam rangka demo, namun memperingati Hari Kesaktian Pancasila sekaligus menyampaikan ucapan selamat ke Kodim di Harlah TNI yang Ke 77. Setelah itu kami sowan silaturrahmi ke Pemda ingin bertemu ibu Bupati, sayangnya ibu Bupati katanya sedang di Jakarta. Harapan saya dan rekan-rekan ibu Bupati bisa meluangkan waktu sehingga bisa bertemu dengan kami”, ungkap Kades muda yang selalu berfikir progresif dan inovatif itu.
Ketika ditanya kira-kira apa yang ingin disampaikan oleh ASKAB kepada Bupati, andai saat itu bisa bertemu..? Dengan santai Anton mengatakan, ” Ya setidaknya kami para Kades bisa curhat tentang banyak hal kepada ibu Bupati dan membawa aspirasi masyarakat tentang kelangkaan pupuk, yang mana kami berharap kepada Pemerintah Daerah serius menangani kelangkaan pupuk di Banyuwangi. Karena kebutuhan pupuk adalah sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian, karena gara-gara pupuk langka ada yang gagal panen”, jawabnya
Sementara Mura’i Ahmad, SE.,SH Kepala Desa Gumirih dalam keterangannya menegaskan keterangan sebelumnya yaitu bahwa kedatangannya ke Kantor Pemda tidak dalam rangka demo melainkan ” Silaturrahmi” atau audensi dengan Bupati. Karena moment merayakan Hari Kesaktian Pancasila masih terasa, maka dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila digelar Tour De Thunder sebagai wujud soliditas kekompakan Kepala Desa se Kabupaten Banyuwangi. Dan juga secara kebetulan tanggal 5 oktober adalah Hari Lahir TNI, maka disisipi agenda penyampaian ucapan selamat kepada Kodim 0825 Banyuwangi dan penyerahan Tumpeng.
Ketika dikonfirmasi apakah benar para Kepala Desa memilih keluar (walk out) dari Aula Minak Jinggo karena tidak bertemu dengan Bupati..? Mura’i Ahmad membenarkan dengan memberikan penjelasannya,
“Iya benar kami dan rekan keluar dari Aula Minak Jinggo karena tidak bertemu dengan bu Bupati begini ceritanya, kami di Aula Minak Jinggo ditemui Pak Arif Asisten Pemerintahan dan Pak Faisol dari DPM yang katanya ditugaskan untuk menerima dan menemui kami oleh bu Bupati. Tentu kami terima kasih dan sangat hormat pada beliau-beliau Pak Asisten dan Pak Faisol yang telah berkenan menerima kami. Tapi karena urgensinya kami hari ini ingin bertemu dengan bu Bupati, kami ini ibarat anak-anaknya yang mau curhat sama ibuknya. “, paparnya.
Tak cukup disitu, awak media kejar Mura’i Ahmad dengan pertanyaan kenapa kegiatan ini dilakukan di jam efektif pelayanan..? dengan tenang Kades Mura’i Ahmad menjelaskan,
“Kalau masalah jam efektif pelayanan, insyaallah semua rekan Kepala Desa sebelumnya sudah terlebih dulu menata segala sesuatunya dengan Sekdes juga perangkat yang lain bagaimana pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan lancar. Apalagi soal tanda tangan sekarang pada kondisi tertentu bisa melalui TTE, bukan artinya kami terus menggampangkan tugas karena sudah ada fasilitas TTE. Toh kami juga tidak full di kegiatan ini, dan yang kami lakukan ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi Kepala Desa, tapi demi aspirasi juga kepentingan masyarakat”, jelasnya.
Diakhir penyampaiannya Mura’i Ahmad berikan klarifikasi karena ada tudingan Kepala Desa mau nemui Bupati nagih janji sepeda N Max dan sebagainya. Dengan tegas Mura’i Ahmad katakan, ” Maaf…bagi kami soal janji sepeda N MAX, paving dan sebagainya itu sudah usang sudah berlalu, kami tidak dalam rangka nagih-nagih itu. (r35).