Kabaroposisi.net | Jombang. Perayaan Jombang Culture Carnival dalam rangka Dirgahayu Kabupaten Jombang ke 112 di ikuti beberapa peserta mulai dari SMP, SMA dan Umum, masyarakat Jombang tumpah ruah di jalan Wahid Hasyim Sampai Alon Alon Jombang Minggu (30/10/22)
Bupati Jombang Hajjah Mundjidah Wahab beserta Wakil Bupati Sumrambah dengan bacaan Bismillahirrahmanirrahim saya berangkatkan kegiatan Jombang culture Carnival semoga berjalan lancar dan semakin meriah, kegiatan ini bertujuan menampilkan bermacam Budaya di kota Jombang
Lanjut Mundjidah” semoga kegiatan Jombang culture Carnival bisa membuat masyarakat merasa senang juga dalam pemulihan perekonomian bagi masyarakat karena sudah hampir 2 tahun kota Jombang vakum dalam semua kegiatan akibat Covid 19.
Kegiatan Pawai Budaya Jombang Culture Carnival sebagai bentuk pemerintah kabupaten Jombang menciptakan generasi pecinta budaya lokal yang bisa mengangkat kebudayaan lokal ke tingkat internasional, jelasnya
Ketua Panitia Senen Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang menyampaikan bahwa di sepanjang jalan KH Wahid Hasyim sampai digaris Finish di sekitar Alun Alun Jombang telah dipasang barikade/ pagar pembatas dan untuk penonton di luar pagar pembatas agar tertib menyaksikan jalannya Jombang Culture Carnival yang diikuti oleh 25 peserta dengan berjalan kaki sepanjang 1,5 Km tersebut.
Sementara ribuan masyarakat yang tidak dapat menyaksikan secara langsung Dinas Kominfo Jombang telah menyiarkan secara langsung di live streaming YouTube Channel Jombang kab TV. Sebagaimana tema yang diusung oleh masing – masing peserta.
Selanjutnya mereka memanfaatkan kesempatan menampilkan atraksi di depan Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda dan para pejabat yang menyaksikan di panggung kehormatan di Alun Alun Jombang, tepatnya di depan SMP Negeri 2 Jombang.
Sedangkan tema yang diusung oleh peserta JCC diantaranya ada Grebeg Suro, Unduh Unduh, Imlek, Purwa Bakti Kum Kum Sinden, Majapahit, Legenda Kebo Kicak Damarwulan, Wayang Topeng Jatiduwur, Airlangga (Kahuripan), Besutan, Wayang Jawa Timuran (Surakarta, Poo The Hie), Mpu Sindok (Medhang Kamulan), Gambus Misri, Sandur Manduro, Ruwatan Sukerto, dan Ogoh Ogoh,” pungkasnya(sap)