BUPATI TULUNGAGUNG HADIRI PEMINDAHAN TUMBAK KANJENG KYAI UPAS DI GRIYA NDALEM KANJENGAN KEPATIHAN

KABAROPOSISI.NET|Tulungagung, -Griya Ndalem Kanjengan Kepatihan saat ini secara resmi telah digunakan sebagai tempat penyimpanan pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas.

Sebelumnya sejak tahun 2016 tombak Pusaka Kanjeng Kyai Upas tersebut disimpan di kantor Perpustakaan dan Kearsipan Tulungagung.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung Bambang Ermawan dalam sambutannya pada prosesi boyongan Tombak Kyai Upas di pendopo Griya Ndalem Kanjengan, Kelurahan Kepatihan Kecamatan / Kabupaten Tulungagung. Selasa (08/11/2022).

“Tanah dan bangunan ini merupakan tempat asli penyimpanan pusaka Kanjeng Tombak Kyai Upas dan sebagai tempat bersejarah peninggalan leluhur yang digunakan prosesi jamasan yang dilakukan tiap tahunnya pada bulan Suro semenjak Adipati Ngrowo ke – 4 yakni tahun 1824 oleh Raden Mas Tumenggung Pringgo Diningrat sebagai pewaris Tombak Pusaka Kyai Upas dari Mataram ke kadipaten Ngrowo.”

Menurut Bambang Ernawan selain sebagai aset Pemkab Tulungagung, nantinya akan digunakan sebagai tempat penyimpanan pusaka beserta perlengkapannya, dan prosesi jamasan, tempat ini juga sebagai tempat destinasi wisata religi.

Dalam kesempatan itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo saat sambutan juga menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya prosesi boyongan Pusaka Kanjeng Tombak Kyai Upas. Pada kesempatan itu, Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kepatihan, Tulungagung, keluarga Pringgo Kusuman, perangkat, aparat, Forkopimda dan seluruh OPD lingkup Pemkab Tulungagung yang hadir.

Bupati Maryoto mengatakan, “Alhamdulillah malam hari ini kita dapat melaksanakan prosesi boyongan pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas dengan lancar.”

Selanjutnya, Bupati mengajak masyarakat Tulungagung untuk bersama merawat dan menjaga Griya Ndalem Kanjengan Kepatihan agar nantinya tempat tersebut bisa menjadi icon di Kabupaten Tulungagung dan sebagai sarana wisata religi yang berada di tengah kota Tulungagung. Bupati tak ketinggalan juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah bersama – sama telah membantu dalam proses pembelian, pelepasan hak atas tanah dan bangunan Griya Ndalem Kanjengan, sehingga dapat mengembalikan Tombak Kanjeng Kyai Upas ke tempat semula dari ahli waris pusaka sebelumnya.

Nguri nguri budaya jawa, dengan pagelaran wayang kulit

“Ini sekaligus merupakan kado hari jadi Kabupaten Tulungagung yang ke – 817 tahun 2022 bahwa kita sudah memiliki kembali asal sejarah yang berada di tengah kota ini, sekali lagi saya mengajak bersama untuk berdoa memohon kepada yang kuasa agar kita semua dijauhkan dari segala mara bahaya serta semakin sejahtera,” tutur Bupati.

Adapun prosesi boyongan pusaka Tombak Kyai Upas dilakukan secara adat jawa yang mana pada saat prosesi boyongan, Tombak Kanjeng Kyai Upas dari tempat penyimpanan area kantor Dinas Kearsipan Tulungagung dibawa menuju ke Griya Ndalem Kanjengan dengan diikuti oleh tokoh budaya, barisan prajurit, putri dayang, abdi dalem wimbasara, dengan diiringi kesenian khas Tulungagung yakni Reyog Kendang.

Dalam Prosesi Pemindahan Tumbak Kanjeng Kyai Upas tersebut juga digelar Kesenian Wayang Kulit yang merupakan salah satu Kesenian Jawa yang digemari masyarakat Tulungagung. (yd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *