BANGKALAN | Kabaroposisi.net – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan dilingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.
Hal tersebut yang saat ini sedang di realisasikan oleh UPTD SMPN 7 Bangkalan yang mana sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah penggerak di Kabupaten Bangkalan, maka salah satu programnya adalah membuat P5.
Dalam mewujudkan projek P5 disekolahnya tersebut Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7 Bangkalan, Repelita Ayu Winarni, M.Pd, mengatakan dalam projek pertamanya yang dilaksanakan pada bulan Agustus kemarin yaitu membuat suatu kegiatan pawai lampion dan obor.
Kegiatan pawai lampion dan obor yang dilaksanakan pada malam hari ini diangkat dari perayaan atau tradisi masyarakat lokal disana saat memasuki bulan Muharram, yang dimana perayaan itu kini sudah mulai dilupakan seiring berjalannya waktu.
“Untuk projek P5 yang pertama SMPN 7 Bangkalan itu pawai lampion dan obor, dimana pawai lampion dan obor ini pada jaman dahulu itu sering dilakukan pada saat bersamaan dengan bulan Muharram tetapi dengan berjalannya waktu ketika sudah memasuki modernisasi seperti saat ini oleh kalangan anak muda seakan-akan mulai ditinggalkan, apalagi daerah sini itu religius banget ya, dari situ kami mengangkat agar pawai lampion ini yang sangat religius filosofinya itu tidak hilang begitu saja, dan ini prosesnya panjang mulai dari menggali informasi dari masyarakat anak-anak diajari untuk berani wawancara langsung pada masyarakat kemudian dari situ mereka membuat kesimpulan yang kemudian dipresentasikan dan kemudian membuat produknya lalu gelar karyanya, dan Alhamdulillah respon masyarakat disini itu luar biasa mas, itu diluar ekspektasi kita semua masyarakat disini antusias sekali saat mengikuti acara itu,” Ungkap Kepsek saat ditemui disekolahnya. Rabu, (16/11/2022).
Selain pawai lampion dan obor diketahui SMPN 7 Bangkalan saat tengah menggarap projek yang kedua, dimana dalam projek kali ini, sekolah mengajari anak-anak agar dapat memanfaatkan tanaman obat keluarga (toga) yang kemudian bagaimana siswa itu diajak untuk berpikir untuk memanfaatkan budidaya yang sudah ada disekolah, yang dibekali pengetahuan dari Narasumber yang sudah berlevel Nasional serta guru-guru disana yang menjadi bagian dari tim P5 itu sendiri.
“Untuk projek yang kedua kali ini, itukan memang menyesuaikan dengan karakter sekolah, Kitakan sekolah Adiwiyata nih jadi kita punya toga yang ditanam disekitar kita, jadi tanaman toga ini bisa menghasilkan sebuah produk yang inovatif kemudian bisa meningkatkan nilai ekonomi dari bahan tersebut, kalau dijual mentahannya kan murah nih, tapi kalau sudah dibuat minuman itu beda harganya, dari situ anak-anak kita ajarin prosesnya dan tadi audah mendatangkan narasumber yang sudah berlevel Nasional, kemudian siswa ini sekarang berdiskusi untuk menentukan minuman apa yang ingin dibuat dari bahan-bahan yang ada disekolah,” Jelasnya.
Lebih lanjut Rapelita sapaan akrabnya berharap melalui P5 ini siswa disekolahnya tersebut dapat memiliki bekal tambahan seperti keahlian dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan dikemudian hari.
“Dengan melalui P5 ini saya berharap siswa itu bisa meningkat kreativitasnya, kemandiriannya sebagaimana profil pelajar pancasila itu sendiri, sehingga nanti ketika siswa itu lulus dari smp ini tidak hanya kognitif saja tetapi keterampilan, keahlian mereka itu sudah punya,” Pungkasnya (fin)