Musrenbangdes Singojuruh Ada Ungkapan, ” Kecamatan Singojuruh Bersebutan Kota Tapi Wajah Desa

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Desa Singojuruh Kecamatan Singojuruh urutan ke 7 dari 11 Desa lainnya yang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Dalam rangka pembahasan penyusunan RKPDes Tahun 2023 dan Daftar Usulan RKPDes Tahun 2024.

Hadir dan dihadirkan pada Musrenbangdes tersebut selain stakeholder terkait diantaranya Camat Singojuruh diwakili Kasie PMK Atim Suharyono, Kapolsek Singojuruh diwakili Kanit Binmas Aiptu Didik Sudarmanto, SH, Danramil 0825/13 Singojuruh diwakili oleh Sertu Akhmadi (Babinsa). Jadi istimewa Musrenbangdes Singojuruh karena dihadiri Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara, SE.

Seperti biasa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya jadi pembuka acara formal instansi pemerintahan. Sedikit jadi pembeda dengan Desa yang lainnya, Pemerintah Desa Singojuruh suguhkan tampilan seni tari berjudul Jejer Tari Kembang Menur oleh Sanggar Seni Jiwa Etnik Banyuwangi binaan Adlin Mustika.

Selaku Panitia Penyelenggara kegiatan, Sekdes Singojuruh Ahmad Habiby menyampaikan laporan dasar hukum penyelenggaraan dan pembentukan Tim Penyelenggara Kegiatan Musrenbangdes Singojuruh Penyusunan RKPDes Tahun 2023 dan Daftar Usulan RKPDes Tahun 2024 yang pelaksanaannya pada Selasa 22/11/2022.

Suharto Kepala Desa Singojuruh dalam sambutannya menyampaikan seputar capaian-capaian kinerja Pemerintah Desanya dan beberapa kegiatan yang direncanakan pelaksanaannya di Tahun 2023. Kebetulan ada kehadiran Ketua DPRD, Kades Suharto mohon agar Desa Singojuruh mendapat perhatian lebih karena disebutnya Desa Singojuruh adalah desa ibu kota dan NOP nya paling tinggi.

Pada kesempatan itu pula Kades Suharto mohon dukungan dan kawalan sehubungan Pemerintah Desa Singojuruh punya keinginan akan memaksimalkan keberadaan Pasar Desa Singojuruh. Sekilas diawal Kades Suharto juga menjelaskan terkait penggunaan anggaran DD dan ADD yang hampir 2 tahun lebih dialihkan pada penanganan Covid – 19. Sehingga akibatnya hampir selama itu pula Pemerintah Desa tidak bisa melakukan kegiatan pembangunan fisik. Namun demikian kata Kades Suharto, Pemerintah Desa berupaya cari terobosan agar ada kegiatan pembangunan fisik yang bisa terkafer meski tidak maksimal terpenuhi.

Sementara perwakilan dari Kecamatan dalam hal ini Atim Suharyono (Kasie PMK), mengapresiasi penyelenggaraan Musrenbangdes Singojuruh. Karena kata Hary, satu-satunya desa yang dalam penyelenggaraan Musrenbangdes ada suguhan tarian hanya di Desa Singojuruh. Lanjut Kasie PMK sekilas memberikan arahan tehnis pelaksanaan Musren dan usulan-usulan apa-apa saja yang harus diprioritaskan.

Ada hal yang menarik disampaikan oleh Kasie PMK Atim Suharyono, mungkin juga karena kebetulan ada kehadiran Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara. Ada kesamaan dengan apa yang disampaikan oleh Kades Suharto yaitu soal perhatian Pemerintah pada wilayah Kecamatan Singojuruh. Hary secara terang-terangan menyebut bahwa Kecamatan Singojuruh juga disebut dengan sebutan nama Kota Singojuruh namun wajahnya Desa.

Menegaskan ungkapannya Atim Suharyono Kasie PMK yang akrb dengan panggian nama Pak Hary itu, bahwa Kecamatan Singojuruh tidak tersedia layanan jasa keuangan dari Pemerintah yaitu Bank, tidak punya Kantor Pos selama ini dompleng ke Gendoh Kecamatan Sempu. Dan juga menggaris bawahi harapan Kades Singojuruh soal keberadaan Pasar Desa. Nah berkenaan dengan hal itu Pak Hary dengan terbuka meminta dukungan Ketua DPRD Banyuwangi agar Kecamatan Singojuruh ada fasilitas jasa keuangan (Bank), Kantor Pos, juga maksimalisasi keberadaan Pasar Desa Singojuruh. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *