BANGKALAN | Kabaroposisi.net – Petani merupakan suatu profesi yang memiliki kontribusi yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia, tentunya hal itu seharusnya menjadi prioritas pertama bagi pemerintah untuk dapat memenuhi kebutuhan para petani agar terhindar dari gagal panen.
Salah satunya ialah dapat memenuhi kebutuhan petani yang diantaranya dengan memasok Pupuk bersubsidi sesuai dengan kebutuhan para petani.
Namun sangat disayangkan sebagian besar masyarakat di Kabupaten Bangkalan khususnya para petani masih banyak dari mereka yang tidak dapat merasakan manisnya pupuk subsidi.
Dan seharusnya hal tersebut dapat diselesaikan oleh pemerintah setempat khususnya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertapahorbun) dengan cara memenuhi pasokan pupuk subsidi pada seluruh wilayah di Kabupaten Bangkalan
Persoalan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bangkalan itu kata Abdurrahman Tohir Ketua DPP Pakis Bangkalan kental dengan nuansa permainan.
”Saya mencium bau amis banyak mafia pupuk yang menyempatkan pada musim tanam, atau saat petani membutuhkan pupuk bersubsidi, Seorang pemimpin mestinya mampu memberikan penyelesaian terhadap persoalan yang muncul dari tahun ketahun agar tidak kemabali muncul pada tahun berikutnya,” ujar Abdulrahman Tohir. Kamis (01/12) malam di salah satu caffe wilayah kota Bangkalan.
Bagi pihaknya jika ada jawaban normativ dari kepala dinas dengan alasan pengurangan qouta dari Pupuk Indonesia (PI) untuk Kabupaten Bangkalan itu baginya nonsence, itu jawaban normativ jawaban sejenis itu baginya keponakannya yang kelas 3 SD juga bisa menjawab, yang diharapkan oleh para petani bukan jawaban seperti itu namun lebih pada wujud pemenuhan distribusi pada kebutuhan jumlah pupuk dengan pembelian sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) pada semua petani yang masuk dalam daftar penerima pupuk bersubsidi dan RDKK.
”Selama ini di Bangkalan tidak jelas petaninya berapa, luas lahannya berapa itu tidak jelas, jangan-jangan pejabat bangkalan juga masuk pada petani yang membutuhkan pupuk, petani punya luas lahan sekian hektar dan butuh pupuk sekian ton dalam satu tahun, begitu kan jelas, saya meyakini Dinas Pertanian Bangkalan tidak punya data real seperti itu, dia hanya ongkang-ongkang tidak maksimal melakukan tupoksinya,” terang Abdul Rahman Tohir.
“Menurut saya kepemimpinan saudara Puguh Kepala Dinas Pertanian patut dievaluasi sebab setelah sekian tahun dia duduk di kursi kepala dinas namun tidak pernah ada penyelesaian persoalan pupuk di Kabupaten Bangkalan, rekomendasi saya coba testimoni ganti saja, kepala dinas yang baru yang mampu menyelesaikan persoalan pertanian di Kabupaten Bangkalan, rekomendasi ini pada tim Baperzakat makanya tim Baperzakat beberapa hari lalu kami mengevaluasi ketua Baperzakat Kabupaten Bangkalan lemahnya tim Baperzakat Bangkalan akhirnya ketika mendudukan seseorang itu lemah tidak sesuai skil kemampuan kapasitas yang akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat karena menempatkan sesuatu tidak sesuai pada tempatnya,” tegas Abdulrahman Tohir. (Fin)