Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Tak ubahnya tokoh-tokoh yang lain, M. Vahid Faiq Ketua Aliansi Persaudaraan Pejuang Armada Material Banyuwangi (APPAMWANGI). Menyatakan sikap mendukung penertiban lokasi Tambang Galian C yang tidak berijin oleh Tim Terpadu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Hal tersebut disampaikan Vahid Faiq melalui media Rabu 11/1/2023 di salah satu tempat di Singojuruh. Mendengar pernyataan itu awak media cecar beberapa pertanyaan, karena sedikit aneh. Jelas-jelas dengan adanya penertiban tersebut ada beberapa lokasi Tambang galian C yang tutup dan secara otomatis pekerja armada materialpun harus ada libur.
Dipertanyakan terkait hal tersebut pria yang akrab dengan panggilan keseharian Faiq kepada awak media memberikan keterangannya,
“Memang sedikit dilema bagi anggota kami para sopir armada pekerja material. Namun tidak masalah demi kebaikan bersama di kemudian hari setelah banyak lokasi tambang yang berijin. Secara otomatis para sopir armada bisa lancar nyaman bekerja dan tidak ada kendala di lapangan”, terangnya.
Oleh karena itu Faiq berharap kepada semua pengusaha Tambang galian C yang belum mengurus ijin, untuk kompak bersama-sama urus ijin. Faiq juga berterima kasih kepada disebutnya rekan-rekan lembaga yang telah mengawal penegakan aturan ijin Tambang galian C. Diakui oleh Faiq bahwa apa yang dilakukan orang-orang lembaga terkait harus adanya legalitas lokasi kegiatan tambang sangat positif.
“Harus saya akui dengan jujur dampak positif dari rekan-rekan lembaga soal penertiban ijin kegiatan usaha tambang galian C, banyak para pelaku usaha berektikad baik mengurus ijin meskipun tahap awal masih sampai WIUP. Semoga saja proses selanjutnya lancar dengan pengawalan Tim Terpadu sampai pada kepemilikan ijin komplit”, ungkapnya.
Diakhir penyampaiannya Faiq menyampaikan harapannya kepada pihak yang berwenang terkait perijinan. Yaitu mohon untuk tidak berlama-lama dalan proses administrasinya. Sehingga tidak hanya 1, 2, 3 lokasi saja yang punya ijin lengkap untuk bisa memenuhi kebutuhan material pasir di Banyuwangi. Terlebih di Banyuwangi ada kurang lebih 2000 armada pekerja material pasir di Banyuwangi, kalau yang punya ijin hanya 1, 2, 3 lokasi, maka sopir armada mengantri bahkan bisa jadi 1 rit saja bisa sehari penuh baru didapat.
“Tapi kalau lokasi sudah banyak yang berijin semua maka kebutuhan Pemerintah juga masyarakat akan material pasir terpenuhi. Setidaknya para armada pekerja material bisa kerja di beberapa lokasi ada oleh-oleh rejeki untuk anak istri di rumah”, pungkas Faiq. (r35).