Kabaroposisi.net | Jombang – Kegiatan deklarasi anti bullying dan tindak kekerasan di dalam dan di luar sekolah yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Jombang. Dihadiri Forkopimcam kecamatan Jogoroto, Puskesmas, Komite sekolah SMPN 2 Jogoroto, sejumlah SMK dan MIN 8 dan kepala sekolah sekitar. Bertempat di halaman sekolah SMPN 2 Jogoroto. Jum’at (27/01/2023).
Kepala Sekolah SMPN 2 Jogoroto Edi Purnomo ketika diwawancara menyampaikan, kegiatan merupakan rangkaian dari HUT SMPN 2 Jogoroto yang dilaksanakan selama tiga hari.
“Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan meredam, menghindari, meminimalisir kegiatan atau istilahnya hal-hal yang mengarah kepada bullying dan tindak kekerasan di sekolah yang mana di sekolah SMPN 2 Jogoroto ada kejadian beberapa bullying baik itu tingkat kecil dan tingkat besar,” ungkap Edy.
Lanjutnya, harapan dengan adanya deklarasi bullying dan tindak kekerasan di sekolahan akan betul-betul hilang walaupun masih harus dikawal terus oleh semua pihak sekolah.
” Kegiatan ke dua, hari ini ada gowes bareng kepala Disdikbud. Selain berolahraga gowes bareng mempunyai tujuan yaitu “ayo kembali bersekolah” dengan bersepeda pancal. Dengan kesederhanaan selain badan sehat juga hemat karena tidak memerlukan BBM,” terangnya.
Sementara kegiatan ini merupakan rangkaian dari hari ulang tahun sekolah SMP Negeri 2 Jogoroto yang ke-25. Rangkaian Kegiatan dilakukan selama 3 hari.
“Kemarin hari Kamis tanggal 26 Januari 2023 telah dilaksanakan Expo yang dihadiri oleh 16 sekolah diantaranya adalah sekolah SMK swasta dan MAN 8 yang mana sekolah sekolah datang dengan membawa laboratorium mini, laboratorium praktek atau bengkel. Dan menunjukkan kepada semua siswa baik dari kelas 7, 8, dan 9 dengan tujuan untuk memberikan informasi memberikan pengetahuan dan mengedukasi anak-anak kami bahwa setelah lulus nanti harus memilih sekolah yang disukai, yang diminati, di bakati, dengan gambaran yang sudah dibuka mulai sekarang,” terangnya.
Untuk kegiatan terakhir yaitu hari Sabtu tanggal 28 Januari 2023 akan dilaksanakan kegiatan Gebyar P5 (Profil Project Penguatan Pelajar Pancasila) dengan tema kewirausahaan. Sehingga ada bazar ekonomi kreatif.
“Dimana anak-anak membuat produk berupa makanan minuman atau produk yang lain untuk dijual kepada teman-temannya sendiri dan kita juga mengundang orang tua siswa kelas 7 untuk menunjukkan bahwa putra-putri mereka bisa membuat suatu produk, dikemas dengan baik sehingga menarik untuk dijual. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kewirausahaan yang suatu saat akan bisa dipakai. Dan suatu saat bisa menjadi pengusaha. Kita masukkan jiwa enterpreneur supaya bisa sehingga wawasan siswa akan terbuka lebih awal dan untuk kegiatan P5 ini sendiri sudah masuk di kurikulum merdeka,” imbuhnya.
Menurut Edi, Arahan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menekankan bullying yang ada di sekolah jika tidak ditangani secara serius akan berdampak lebih luas.
“Sehingga Kepala Dinas berpesan untuk segera dihentikan bullying dalam bentuk sekecil apapun, karena akan berdampak luas termasuk tindak kekerasan dan akan mengarah ke proses hukum,” pungkasnya.(sap)