Acara Sosialisasi PT. PNM (Mekaar), Kades Apandi Mohon Ada Kebijakan Bagi Warganya Yang Bermasalah

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Berkumpul ibu-ibu para nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Bayuwangi di Pendopo Kantor Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Jumat 24/2/2023. Kaum hawa tersebut dalam rangka mengikuti Sosialisasi Program Pengembangan Kapasitas Usaha MBA MAYA (Membina dan Memberdaya). Leterasi Keuangan dan Digital bagi nasabah Mekaar.

Dalam sosialisasi ini PNM angkat tema “Manfaat Bank dan Apikasi Digital Untuk Mendukung Usaha Nasabah Mekaar”. Diketahui yang hadir dalam acara tersebut tidak hanya nasabah Mekaar warga Desa Singolatren saja, melainkan nasabah dari desa lain juga dihadirkan.

Kepala Desa Singolatren Apandi dalam sambutannya mengaku kaget tiba-tiba berketempatan kegiatan sosialisasi dari PT. PNM (Mekaar). Namun demikian Kades Apandi mengucapkan terima kasih kepada pihak delegasi dari PT. PNM (Mekaar) dengan adanya kegiatan tersebut. Setidaknya kata Kades Apandi, Pemerintah Desa sedikit tahu tentang keberadaan Jasa Keuangan yang melakukan kegiatannya di Desa Singolatren.

Pada kesempatan tersebut Apandi selaku Kepala Desa berharap kepada hadirin untuk mengikuti kegiatan sosialisasi dengan baik. Tanpa canggung Kades Apandi ungkapkan permasalahan-permasalaha yang terjadi pada masyarakatnya terutama yang jadi nasabah “Mekaar”. Jelasnya, bahwa dirinya sering menerima keluhan masyarakatnya yang bermasalah dengan petugas penagih dari “Mekaar”. Namun Kades Apandi tidak menyalahkan petugas penagih karena memang punya tanggung jawab kepada atasannya, dan namanya hutang harus dibayar.

Hanya Kades Apandi melalui forum kegiatan sosialisasi berharap kepada PT. PNM (Mekaar) ada kebijakan yang lebih humanis terhadap masyarakatnya yang karena kondisi mengalami kemacetan bayar kewajiban setoran. Tak hanya itu, Kades Apandi ceritakan juga kejadian warganya yang tidak berani pulang ke rumahnya karena tidak kuat hadapi persoalan hutang. Yang mana warganya di salah satu dusun namanya hanya jadi atas nama pengajuan pinjaman, ada kemacetan setoran jadi sasaran petugas penagih.

Di bagian akhir Kades Apandi menyarankan kepada ibu-ibu hadirin nasabah Mekar, agar tidak ada masalah di kemudian hari. Kalau mengajukan pinjaman ke Bank apapun harus diukur dengan kemampuan jangan diukur karena kebutuhan. Dan Apandi minta kepada ibu-ibu yang hadir untuk tidak pinjam uang di banyak Bank apalagi Bank harian, cukup satu saja jangan gali lobang tutup lobang.

Selanjutnya materi sosialisasi disampaikan oleh yang bernama Erna dan rekan-rekannya delegasi dari PT. Permodalan Nasional Madani (PNM). Tentu tidak mudah dalam menyampaikan materi sosialisasinya, karena rata-rata yang hadir adalah ibu-ibu yang notabene kurang memahami tentang digitalisasi. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *