Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Semalaman (24/2/2023/Sabtu Malam) wilayah Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Banyuwangi diguyur hujan meski intensitasnya rendah. Suasana malam Minggu-pun yang biasanya ramai lalu lalang kendaraan jadi lengang.
Namun sepertinya di tengah malam jelang dini hari, intensitas hujan berubah, yang tadinya hujan sedang-sedang saja, sontak jadi deras sekali disertai angin kencang. Suara derasnya air hujan berbaur dengan suara angin kencang berubah jadi gemuruh raungan tak beraturan ciptakan suasana malam Minggu yang menakutkan.
Pepohonan yang ada di “Gumuk Sanoyan” meliak-liuk ke segala arah. Sebagaimana diceritakan Apandi Kepala Desa Singolatren, pada sekira pukul 04:00 WIB ada informasi dari warganya. Bahwa ada pohon Trembesi ukuran besar tepat di sebrang jalan sebelah barat Kantor Desanya tumbang dan posisinya mengahadang akses jalan raya.
“Kejadian ambrolnya pohon ini menurut pengaduan warga terjadi pada kira-kira pukul empat pagi tadi dan posisinya menghadang jalan. Dan aktifitas warga sudah cukup ramai terutama yang hendak menuju ke Pasar Gendoh, dan Genteng. Sehingga karenanya terjadi kemacetan, dan terpakasa ada yang harus ambil arah memutar cari alternatif lain”, tutur Kades Apandi Minggu 25/2/2023.
Menyikapi peristiwa tersebut demi kelancaran akses warga dari dua arah, Kades Apandi segera ambil langkah hubungi ahli potong kayu dan dilakukan evakuasi potongan-potongan kayu ke kanan kiri bibir jalan.
Kades Apandi melalui media menghimbau warganya untuk mewaspadai kondisi cuaca yang tidak menentu. Warganya diminta untuk tidak melakukan aktifitas di luar rumah ketuka cuaca hujan. Karena ketika hujan selain ancaman dari adanya angin kencang, juga dibarengi dengan adanya petir. Terutama bagi warga yang disekitar rumahnya ada pohon-pohon besar diminta untuk hati-hati, kalau bisa ditebang saja yang sekiranya membahayakan. (r35).