KABAROPOSISI.NET|Madiun, – Tradisi turun temurun budaya “Mhetil” sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan hasil panen yang barokah serta aman dan tidak ada bencana alam yang terjadi di sekitar warga Ngengor kecamatan Pilangkenceng kab Madiun, (11/03/23).
Sekitar 170 an, warga mewujudkan dengan bershodaqoh selamatan membawa makanan untuk berbagi, dan bisa dikatakan Methil Raya warga Ngengor berkunpul di Toko milik tokoh masyarakat.
Kasmo selaku poktan yang berketempatan sangat mengapreasi warga yang kompak untuk melestarikan budaya Methil.
“ini merupakan rasa syukur warga, dan agenda ini kita desain Methil Raya serta sudah berkerjasama dengan pemerintah desa, tentunya kades Ngengor sangat mendorong agar agenda berjalan dengan lancar”, ucap Kasmo.
Warga Ngengor berbondong bondong dan secara khidmat mengikuti prosesi Methil.
Turut hadir Kades Ngengor Radjianto beserta perangkatnya serta Kapolsek dan jajarannya, serta Dinas PPL
“ini merupakan kegiatan yang sekaligus melestarikan budaya, terima kasih warga Ngengor yang selama ini guyub rukun mempunyai rasa tanggung jawab untuk menjaga stabilitas baik keamanan maupun mendukung program program desa”, tegas Radjianto selaki Kades Ngengor.
Dan ada beberapa pesan pesan dari Kapolsek Pilangkenceng AKP Koco, “agar para petani tidak memasang jebakan tikus listrik di area sawah, mengingat selama ini banyak korban meninggal, dan itu salah satu pidana, dan kami mobon warga ikut jaga keamanan, ketertiban desa, serta tingkatkan komunikasi dengan Bhabinkamtibmas”, Tegas AKP Koco.
Salah satu warga yang ikut acara Methil berharap agar agenda Methil Massal ini selalu terselenggara, karena bisa membangun komunikasi antar petani. (pr@)