Peserta BLK Blora Dilatih Buat Konten, Sekaligus Promosi Wisata Blora

Kabaroposis.net | Blora – Sejumlah peserta pelatihan konten kreator Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Trenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Blora, Jawa Tengah terus digembleng untuk praktik dan mengolah (edit) hasil rekaman video di sejumlah lokasi.

Selain pembelajaran klasikal di BLK Blora, mereka diajak ke sejumlah tempat supaya lebih mood dan fokus dengan variasi dan komposisi angel video yang menarik, meskipun merekam menggunakan kamera gawai.
“Yang bisa jadi lebih bisa, yang belum bisa menjadi bisa,” ucap Agung, salah satu peserta pelatihan konten kreator di BLK Blora, Jumat (17/3/2023).

Setelah Rumah Artefak Blora dan Puncak Serut jadi obyek konten kreator, mereka diajak ke sentra industri kerajinan anyaman bambu di Desa Sumurboto Kecamatan Jepon dan Griya Keramik Desa Balong Kecamatan Jepon, Kamis (16/3/2023).

“Alhamdulillah, menjadi lebih percaya diri untuk buat konten. Kami dilatih buat film pendek iklan layanan masyarakat, wisata edukasi dan sentra industri rumahan. Tujuannya untuk mengeksplore potensi Blora, hasil video kami unggah di media sosial, kami sudah punya akun YouTube Konten Kreator Blora,” kata Indra, peserta lainnya.

Sementara itu Susanto, Ketua Pokdarwis Desa Balong Kecamatan Jepon, berharap agar peserta pelatihan konten kreator bisa membantu promosi dalam pengembangan edukasi wisata keramik di desa setempat.

“Harapan teman-teman juga mau belajar bagaimana cara pembuatan gerabah dan keramik yang selama ini sudah mulai punah, di Kabupaten Blora khususnya, mungkin sudah langka anak-anak bermain tanah liat, disinilah di Griya Keramik Balong tempat kita bermain gerabah dan keramik,” kata Susanto.

Susanto menjelaskan, potensi tanah liat yang ada di wilayah setempat prospektif dikembangkan sehingga pada tahun 2017 dirintislah Griya Keramik.
“Untuk pendirian Griya Keramik sendiri mendapat bantuan CSR dari ExxonMobil yang ada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kita dapat bangunan. Dari pihak desa kita menyiapkan lahan, Jadi ini dulunya bengkok Kamituwo, yang sebagian dipakai untuk pembangunan ini,” jelasnya.

Susanto mengatakan desa wisata edukasi kerajinan ini sudah banyak diminati pengunjung yang datang, baik daerah lokal maupun luar daerah. “Biasanya dikunjungi pelajar dan juga keluarga, kami juga menyediakan pelayanan jika ada pengunjung yang ingin mempraktikkan pembuatan kerajinan,” ungkapnya.

“Kami juga memiliki paket produksi kerajinan gerabah dimulai dari harga Rp.15.000 dengan menyediakan kuas dan pewarna agar lebih menarik dan pengunjung juga bebas berkarya”, jelas Susanto

Untuk diketahui, sebagian besar penduduk Desa Sumurboto, Kecamatan Jepon, Kab. Blora, Jawa Tengah berprofesi sebagai petani, namun membuat kerajinan anyaman bambu sangat melekat khususnya bagi para wanita desa setempat. Kerajinan anyaman bambu seperti membuat bakul (dunak) dan anting (wadah tempat makanan) yang telah digeluti menjadi sisi lain kehidupan para warga Desa Sumurboto untuk menambah penghasilan keluarga. Selain itu, membuat anyaman bambu sudah menjadi tradisi turun-temurun meskipun haruis bersaing dengan produk plastik. (GaS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *