KABAROPOSISI.NET|Probolinggo,– Banner mantan Bupati Probolinggo dan DPR RI, yang sempat menghebohkan warga Probolinggo dan menjadi perbincangan sejumlah kalangan.
Ironisnya, Banner yang terpapang dan tersebar berlatarkan Partai Politik Nasional Demokrasi Indonesia (NASDEM) yang juga nampak adanya ke-2 Anggota dan Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. (25-03-2023)
Diketahui, banner yang terpampang merupakan banner ucapan untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444H.
Masifnya perihal tersebut pun dianggap telah melukai perasaan rakyat kabupaten Probolinggo.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu pegiat anti korupsi di Probolinggo Suliman kepada sejumlah awak media.
“Bagaimana tidak, masyarakat wilayah ini merasa antipati terhadap sosok tersebut, mengingat selama memimpin kabupaten Probolinggo (sebelum duduk dikursi DPR RI), Hasan dikenal sebagai pemimpin yang diktator”, tegas Sulaiman
Suliman Juga menambahkan, ” Ramadhan adalah bulan Suci bagi umat Islam di dunia bukan bagi penghianat Agama, apakah beragama bagi orang yang ingkar janji?
Dan apakah beragama bagi orang yang tidak berbudi?
Apakah beragama bagi orang bersikap tidak perduli yang hanya mementingkan dirinya sendiri?
Catatan kelam pencapain angka kemiskinan di Kab Probolinggo dan penyitaan sejumlah aset yang belum selesai dilakukan Oleh KPK RI di Probolinggo adalah wajah dan gambaran yang sebenarnya.
Dan saat ini, masyarakat disuguhi tampilnya foto/Gambar Hasan Aminuddin berbentuk banner yang tersebar disejumlah titik di kabupaten Probolinggo.
“Sebagian besar rakyat kabupaten ini sudah muak terhadap mantan pemimpin korup ini. Jadi jangan berharap akan mendapatkan simpatik dari masyarakat.”ujar Suliman.
Untuk diketahui, Hasan Aminuddin adalah Mantan Bupati Probolinggo yang kemudian jejak Kariernya digantikan oleh Istrinya Puput Tantriana Sari sebagai Bupati Probolinggo.
Sementara Hasan Aminuddin melanjutkan kiprah politiknya di kursi Legislatif DPR RI, namun langkah kariernya terhenti setelah dirinya dan istrinya yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Probolinggo tertangkap KPK-RI dalam Operasi Tangkap Tangan Jual Beli Jabatan PJ kepala Desa pada tanggal 31 Agustus 2021 di kediamannya. (Wn).