Tanggap Informasi Harga Tebus Pupuk Bersubsidi di Atas HET, Satgas PATAS Pupuk Lakukan Sidak Pada Sejumlah Kios dan Distributor

Probolinggo|kabaroposisi.net,. Tanggapi Keluhan dan informasi mengenai ada kelangkaan dan harga tebus di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang terjadi akhirnya tidak hanya sebatas menjadi isapan jempol warga Tani, dengan dipimpin langsung oleh sekretariat daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo dengan Satgas Patas_nya melakukan sidak 4 titik lokasi baik distributor maupun kios penyedia pupuk bersubsidi yang meliputi wilayah kecamatan wonomerto Kecamatan Bantaran dan Kecamatan Leces. 06-04

Kepada media Sekda Kabupaten Probolinggo dariĀ  ke 4 titik lokasi didapati ” Ugas Irwanto” menyampaikan hasil kesimpulan sementara ” bahwa stok pupuk melimpah dan tidak ada kelangkaan pupuk subsidi, informasi perihal kelangkaan tersebut juga dipicu karena adanya sebagian petani tidak mengambil jatah pupuknya disamping masih adanya data RDKK yang tidak valid, dan harga tebus di atas harga eceran tertinggi (HET) yang dilakukan oleh penyedia/kios penyalur.

“Ugas” juga menghimbau baik kepada Distributor maupun kios penyalur untuk tidak bermain-main dengan harga tebus pupuk subsidi karena itu dapat mempengaruhi keberhasilan petani yang layak mendapatkan pupuk subsidi, dan manakala dikemudian hari masih didapati distributor maupun kios penyalur yang nakal maka pihaknya tidak akan sungkan untuk mencabut ijin operasionalnya dan akan memberlakukan sanksi sesuai UU yang berlaku. (Tandasnya)

Lengkapnya, Ugas menuturkan bahwa dalam waktu dekat Satgas PATAS Pupuk akan membuat banner yang akan dipasang diseluruh Distributor maupun kios sebagai penyalur Pupuk bersubsidi yang akan dilengkapi dengan Nomor kontak pengaduan. (Pungkasnya)

Terpisah, ketua KTNA kecamatan Leces (Karim) juga menyampaikan bahwa pihaknya juga akan menggandeng pemerintah desa melalui Poktan/gapoktan yang ada di tiap desa supaya memapang data RDKK/E-RDKK pada setiap kantor desa untuk memudahkan masyarakat tani dalam melakukan penebusan pupuk, dengan tujuan supaya tidak ada lagi pupuk yang tidak tertebus karena ketidak tahuan masyarakat dan meminimalisir penyalahgunaan penyaluran pupuk bersubsidi. Katanya.

Wintono

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *