Grebeg Kupat Sewu & Mahabbatun Nabi, Jadi Penutup Perayaan Hari Raya Idul Fitri

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Hari Raya Idul Fitri tanggal 28 April 2023 adalah hari ke – 7 merupakan puncak perayaannya. Biasanya di hari ke – 7 umat islam di berbagai wilayah tertentu menyebutnya dengan sebagai hari raya Ketupat/Kupatan. Adapun perayaannya ada yang secara sederhana yaitu selamatan di Masjid- Masjid. Ada juga yang merayakannya dengan cara meriah dikolaborasi dengan adat masyarakat setempat.

Satu misal di Dusun Wijenan Lor Desa Singolatren Kecamatan Singuruh Kabupaten Banyuwangi. Rayakan hari ke – 7 Idul Fitri atau yang bersebutan hari raya Ketupat/Kupatan dengan cara meriah dengan judul/tema ” Grebeg Kupat Sewu”. Masyarakat Dusun Wijenan Lor tahun ini adalah kali keduanya merayakan hari raya Ketupat/Kupatan dengan cara meriah. Lebih meriah lagi, tahun ini ditambah malam harinya dengan adanya kegiatan pengajian “Mahabbatun Nabi”.

Kegiatan ” Grebeg Kupat Sewu ” digelar pada siang hari hingga sore hari yang diawali dengan resepsi pelepasan Kirab oleh masyarakat. Hadir dalam resepsi pelepasan Kirab Kupat Sewu jajaran Forpimka ( Camat, Perwakilan Polsek, dan Perwakilan Korami 0825/13) Singojuruh. Kepala Desa Singolatren Apandi atas nama Pemerintah Desa sangat mengapresiasi masyarakat Dusun Wijenan Lor yang istiqomah gelar acara peringatan hari raya Ketupat / Kupatan ” Grebeg Kupat Sewu ” tersebut. Terlebih dirangkai dengan pengajian ” Mahabbatun Nabi ” malam harinya. Pasalnya Kades Apandi hampir kehilangan cara apresiasi seperti apa yang pentas untuk diberikan kepada masyarakat Dusun Wijenan Lor.

” Saya selaku Pemerintahan Desa seolah kehabisan cara, apresiasi seperti apa yang pantas diberikan kepada masyarakat Wijenan Lor ini. Karena Kegiatan demi kegiatan yang digelar oleh masyarakat Wijenan Lor pasti sukses spektakuler dan menyedot perhatian halayak umum. Ke depan Pemerintah Desa akan mensupport acara Grebeg Kupat Sewu Dusun Wijenan Lor lebih maksimal. Sehingga dampaknya selain mengangkat nama Desa, jadi destinasi wisata relegi, dan imbas pada pemberdayaan ekonomi masyarakat “, lontarnya.

Camat Singojuruh Drs.Bambang Santosa, MAP mewakili Forpimka selain mengapresiasi, setelah menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri dan perohonan maaf, sedikit memberikan masukan-masukan kepada masyarakat Dusun Wijenan Lor.

” Atas nama Forpimka mengucapkan minal a’idzin wal fa’idzin mohon maaf lahir dan batin. Saya atas nama Pemerintahan Kecamatan, Polsek dan Koramil Singojuruh, menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan Grebeg Kupat Sewu. Alhamdulillah untuk tahun ini mulai ada peningkatan dari sebelumnya. Ke depan diusahakan 7 hari sebelum hari H, ada kegiatan pemberdayaan seperti basar-basar. Karena Ibu Bupati berharap setiap kegiatan-kegiatan yang diciptakan punya dampak nilai ekomi pada masyarakat “, ungkap Camat Bambang Santosa.

Kirab ” Grebeg Kupat Sewu “, dilepas oleh Kepala Desa Singolatren bersama unsur Forpimka. Kirab kali ini Ketupat / Kupat sebanyak 1000 dipikul oleh tiap warga dari masing-masing RT. Diiringi dengan instrumen kesenian terbang kuntulam sebanyak 4 perangkat arak miniatur gunungan Kupat Sewu. Setelah itu Ketupat /Kupat Sewu dikumpulkan di pondok-pondok yang tersedia, dan langsung disajikan untuk dinikmati oleh masyarakat dan pengunjung yang ada. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *