Kabaroposisi.net | Blora – Peduli terhadap kesehatan santri, Yayasan Santri Sehat Indonesia (YASSIN) terus bergerak mewujudkan programnya. “Program pertama adalah secara menyeluruh se-Indonesia kita mengadakan penyuluhan kesehatan dan pembagian sabun,” ungkap Ketua Satgas Nasional YASSIN, Suko Cahyono.
Dia mengatakan, saat ini YASSIN sudah berkembang di 38 propinsi. “Selanjutnya kami akan mengembangkan ke semua kabupaten dan kotamadya se-Indonesia,” ujar Suko bersemangat.
Yayasan Santri Sehat Indonesia (YASSIN) berharap semua santri yang ada di Indonesia berpola hidup sehat. Gerakan YASSIN ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan santri di Indonesia yang sering mengalami masalah kesehatan.
Pada saat yang sama, Ketua YASSIN Joko Suprianto berharap kelak di Indonesia tidak ada lagi santri yang terjangkit penyakit kulit. “Setidaknya dalam sehari, santri minimal mandi dua kali,” ungkap Ketua YASSIN, Joko Suprianto.
Harapan Joko Suprianto ini disampaikan ketika menjadi nara sumber pada acara penyuluhan kesehatan di Pondok Pesantren Al Ma’ali Bojonegoro, Jumat lalu. “Jika santri sehat, maka Indonesia akan kuat,” ujar dokter muda ini bersemangat.
Pondok Pesantren Al Ma’ali yang berada di Dukuh Slembi Desa Mayangrejo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro inipun menjadi salah satu contoh tempat santri berpola hidup sehat. “Mengapa santri harus sehat? Karena santri adalah harapan utama Bangsa Indonesia,” katanya.
Sosialisasi tentang penyakit gudik (scabies) di pondok pesantren menjadi tema menarik bagi santri. “Penyakit gudik itu penularannya tidak harus menempel pada anak yang sudah terkena sebelumnya. Tetapi bisa melalui media yang lain,” terang Dokter Joko.
Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Al Ma’ali Bojonegoro KH Mashlahan Masyhad mengatakan, santri dan masyarakat memang harus menjalani pola hidup sehat. “Jagalah sehatmu sebelum sakitmu,” pesannya. (sal)