Rakor IGA Kec. Singojuruh, Sepakat Diajukan Asal Ada Ketersediaan Anggaran

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Pemerintah Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi, gelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Inovasi Govverment Award (IGA) Rabu 24/5/2023. Rakor dihadiri oleh Kepala Desa dan Sekdes se Kecamatan Singojuruh dan instansi Pemerintahan terkait wilayah Kecamatan Singojuruh.

Sebelum digelar diskusi, Camat Singojuruh Drs. Bambang Samtosa, MAP menyampaikan beberapa pandangan sebagai bahan acuan forum. Disampaikan oleh Camat Bambang bahwa terkait IGA Kaupaten Banyuwangi selama kurun waktu 10 tahun, selalu menjadi nominator di tingkat Provinsi bahkan tingkat Nasional. Dan Kecamatan Singojuruh pernah menjadi kandidat juara 1 yaitu oleh Karang Taruna Desa Kemiri. Camat berharap, karena Singojuruh pernah jadi Juara, hendaknya menjadi motivasi munculnya inovasi-inovasi baru.

Selanjutnya pembahasan atau diskusi-diskusi terkait IGA dipimpin oleh Hendro selaku Kasie Pemerintahan (Kasiepem). Hendro berharap kepada yang hadir baik unsur Kepala Desa, Sekdes, juga instansi pemerintahan terkait. Untuk menyampaikan gagasan-gagasan atau inovasi apa saja yang akan diusulkan. Sementara untuk inovasi-inovasi yang harus diajuan adalah inovasi yang sudah berjalan kegiatannya selama 2 tahun Sekilas diinformasikan tahun 2020 Kecamatan Singojuruh mengajuan inovasi Pasar Wit-Witan, Tahun 2021 mengajukan Syahiba Karang Taruna Desa Kemiri, dan Tahun 2023 Umberbumil dari UPTD Puskesmas Singojuruh.

Ahmad Kundori Koordinator Puskesmas Singojuruh dalam diskusi menyampaikan, bahwa tahun 2021 gagas inivasi Uberbumil (Usaha Bersama Cari Ibu Hamil) secara dini. Inovasi Unerbumil digagas untuk mengetahui ibu hamil yang alami Resiko Tinggi (Resti) yang tujuannya untuk meminamlisir AKI (Angka Kematian Ibu). Sayangnya kata Kundori, kendalanya tidak adanya anggaran khusus di instansinya untuk sebuah inovasi. Sebenarnya sudah banyak inovasi yang diluncurkan, tetapi stagnan alias jalan di tempat karena kendalanya tidak ketersediaan anggaran.

Disusul oleh Eko dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Singojuruh. Eko mengatakan inovasi yang sudah dilakukan oleh di instansinya pelatihan pembuatan pupuk alternatif mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Karena petani pada umumnya sangat ketergantungan pada pupuk kimia. Ketika pupuk kimia dibatasi oleh Pemerintah petani bingung, oleh karena itu disosialisasikan penggunaan pupuk organik. Inovasi berikutnya adalah pengenalan pertanian yang baik kepada masyarakat.

Dari unsur Kepala Desa yang disampaikan oleh Murai Ahmad, SE., SH., MH (Kades Gumirih), menyarankan kalau membahas tentang Inovasi Govverment Award (IGA) untuk tidak asal-asalan juga tidak asal usul. Tentang saran agar IGA diaggarkan melaui APBDes, Mura’i Ahmad pada dasarnya tidak keberatan asal tidak mengganggu dan tidak mengurangi kebutuhan anggaran pokok di Desa. Kata Mura’i, inovasi membutuhkan energi yang besar, kalau bicara inovasi sudah mentok kata kunciya ketersediaan anggaran. Kalau tidak ada anggaran maka jangan harap di Desa-Desa akan muncul inovasi-inovasi yang diinginkan bersama.

Menanggapi pendapat dan usulan-usulan dalam forum yang didominasi soal keterbatasan anggaran, Hendro selaku Kasiepem, soal anggaran akan diusulkan dan siap mengawal ke Pemerintah Kabupaten selama riel dan kegiatannya betul-betul berjalan. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *