Michael Pimpinan DPRD Banyuwangi Minta Pendamping Carikan Solusi Bantuan PKH Yang Macet

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI –Mengaku karena banyak menerima keluhan/laporan warga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang terputus tanpa ada kejelasan sebabnya. Michael Edy Hariyanto, SH., MH selaku Pimpinan DPRD Banyuwangi, lakukan tinjau lapangan temui beberapa warga penerima bantuan PKH salah satunya Rajenah warga Desa Paspan Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Kamis 8/6/2023.

Kabarnya warga bernama Rajenah terdaftar sebagai penerima bantuan PKH dan sudah beberapa kali menerima pencairan bantuan tersebut. Namun dalam beberapa waktu terakhir bantuan PKH tidak lagi diterimanya alias terputus tanpa ada kejelasan apa alasannya. Atas dasar itu Michael Edy Hariyanto turun ke masyarakat dengan maksut mencari tahu kebenaran keluhan/laporan warga pada dirinya.

“Saya hari ini sengaja menemui warga yang menerima bantuan PKH termasuk bu Rajenah ini yang katanya sebagai penerima bantuan PKH tapi sekarang sudah tidak dapat lagi dicabut atau karena alasan apa tidak jelas. Bisa jadi bantuan dicabut atau dihentikan karena yang bersangkutan hidupnya sudah sejahtera atau lebih baik dari sebelumnya. Tapi ini yang saya dapati faktanya keluarga bu Rajenah ini kondisi hidupnya masih sangat layak menerima bantuan, rumahnya pun tidak layak huni tapi kenapa bantuan PKH nya dihentikan. Jangan-jangan di Banyuwangi ada banyak lagi warga penerima PKH yang bernasib sama dengan bu Rajenah ini”, ungkap Michael seolah ikut merasakan kesedihan bu Rajenah dan keluarganya.

Sekilas Michael sampaikan bahwa bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dijalankan pada era Presiden Ke – 6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membantu masyarakat agar bisa menyekolahkan anak-anaknya dan mengentas kemiskinan. Bisa mungkin dicabut atau dihentikan bantuan karena alasan pemerataan dan kondisi orang itu sudah lebih baik atau sejahtera. Tapi kalau seperti bu Rajenah kata Michael masih sangat layak menerima bantuan PKH.

Saat Michael di rumah Rajenah memang terlihat ada hewan ternak, namun kata Michael hewan ternak di samping rumah Rajenah titipan temannya. Sehingga Michael bertanya apa mungkin karena ada hewan ternak itu Rajenah dianggap sudah mampu sehingga diputus bantuan PKH nya. Mestinya tidak segampang itu kata Michael, seharusnya dilihat dulu kondisi kehidupan dan sumber penghidupan warga ini yang sebenarnya seperti apa.

Michael selaku pimpinan DPRD berharap kepada Dinas yang terkait, Pendamping PKH yang ada di Desa, Kecamatan, dan Kabupaten. Untuk serius melakukan pemutakhiran data warga baik yang belum terima bantuan PKH maupun warga yang sudah terima PKH tapi kemudian terputus tidak terima lagi.

“Carikan soluisnya bagaimana warga yang belum tersentuh bantuan PKH bisa mendapatkan, dan cari informasi sekaligus carikan solusinya untuk warga yang sudah terima bantuan PKH tahu-tahu berikutnya tidak terima lagi. Pendamping PKH harus aktif bertemu masyarakat tidak hanya sibuk saat ada pencairan saja. Lucu bila ada Pendamping PKH ketika ada warga sampaikan keluhan tapi tidak mampu memberikan solusi penyelesaian masalah”, tegasnya.

Diakhir penyampaiannya Michael jelaskan, “Pendamping PKH lumayan lo gajinya, dan Pendamping PKH kan mestinya kedepankan jiwa sosialnya. Maka menangani persoalan di masyarakat khusunya soal PKH harusnya tidak didasari karena tugas selaku pendamping, akan tetapi karena panggilan hati dan jiwa sosialnya. Saya khawatir pemutusan bantuan PKH pada warga hanya karena agar Banyuwangi terbaca sudah turun angka kemiskinan. Semoga jangan seperti itu, apalah artinya sebuah penghargaan dan pujian dibanding dengan nasib masyarakat”, pungkas Michael Edy Hariyanto. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *