BANGKALAN | Kabaroposisi.net – Hari Anak adalah acara yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lainnya merayakan Hari Anak pada tanggal yang lain. Perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia.
Sedangkan di Indonesia sendiri, Hari Anak Nasional (HAN) diperingati setiap tanggal 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.
Mengawali perayaan tersebut Sebanyak 810 murid yang terdiri dari 30 lembaga Paud/TK se-Kecamatan Kamal mengikuti kegiatan manasik haji yang bertujuan untuk memperkenalkan tata cara ibadah haji sebagai rukun Islam ke-5 pada anak usia dini.
Kegiatan berlokasi di Pelabuhan Kamal dan dihadiri oleh Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan Kecamatan Kamal dan Muspika Kecamatan Kamal (red).
Ditemui seusai acara, Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan Kecamatan Kamal Hariyadi, S.Pd, M.Pd, Mengatakan perayaan HAN ini merupakan sebuah agenda tahunan yang sudah biasa digelar di wilayah Kamal.
“Di kecamatan kamal itu setiap tahunnya kita merayakan hari anak nasional dan temanya menyesuaikan dengan momennya, karena sekarang bertepatan dengan ibadah haji jadi untuk kamal melaksanakan manasik haji,” Kata Hariyadi, rabu (14/06/2023).
Dikatakan Hariyadi kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan PT ASDP Kamal untuk meminjam sebagian lahan guna dijadikan lokasi acara.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan digelar disetiap tahunnya.
“Semoga kedepannya bisa meningkat dan lebih meriah, karena kegiatan juga untuk mengedukasi anak dalam menanamkan dan membentuk karakter anak di usia dini,” Ungkapnya.
Sementara Camat Kamal Edy Sattovit, SH, MM. Yang juga hadir dalam acara mengapresiasi kegiatan tersebut, menurutnya menanamkan pemahaman agama Islam penting dilakukan sejak usia dini, karena di masa golden age adalah waktu yang sangat tepat untuk memberikan pengalaman bermakna seluas-luasnya kepada anak, sebab mereka akan menyerap berbagai macam informasi yang sangat luar biasa, salah satunya adalah pemahaman mengenai agama.
“Saya melihat tadi itu, untuk anak-anak setingkat PAUD/TK paling tidak mereka bisa tau dan mempunyai dasar agama yang kuat,” Ucap Camat Kamal.
Selain itu ia juga menghimbau agar para orang tua selalu mengawasi anaknya dalam penggunaan gadget, menurut Edy Sattovit selain dampak positif penggunaan gadget juga bisa menimbulkan dampak yang negatif apabila anak usia dini terpapar dan kencaduan pada gadget.
“Selain pada kesehatan negatifnya apabila sudah kecanduan pada gadget, anak biasanya akan mengabaikan panggilan orang tua dan emosinya juga tidak stabil, karena mereka sudah terlalu asik dengan gadgetnya,” jelasnya. (Fin)