Probolinggo,kabaroposisi.net, – Aktifitas galian C dilereng Gunung Pandek desa Tamansari kecamatan Dringu menuai protes dari warga desa setempat. Pasalnya warga menilai lahan penggalian selain merusak lingkungan, warga juga menganggap aktifitas penggalian tanah dilokasi tersebut berpotensi merusak cagar budaya mengingat diareal sekitar penggalian terdapat situs yang dinilai warga sarat dengan sejarah.
Lahan ini masuk lokasi keramat yang didalamnya banyak terdapat makam leluhur desa ini. Selama ini kami menganggap lokasi ini cagar budaya dan perlu dilestarikan keberadaannya.”ujar Yasin, warga desa Tamansari seperti disampaikan pada media.
Hasil investigasi dilapangan, nampak adanya aktifitas pengerukan oleh beberapa alat berat (becko). Menurut keterangan operator alat berat, bahwa aktifitas penambangan galian c ini dibawah kendali PT.Wira Bangun Artha Persada – Sidoarjo. “Saya hanya menjalankan tugas pekerjaan. Jadi terkait lain-lain kami tidak tahu.”kata operator.
Nampak aksi protes warga bersama Kepala desa dan perangkatnya merupakan hal yang secara serius disikapi oleh pemangku wilayah tersebut. Beberapa warga berupaya menghentikan aktifitas pengerukan dan meminta operator turun. Disinyalir perusahaan yang bergerak dibidang pengerukan tanah (galian c) ini di perniagaan pada proyek pembangunan jalan tol.
“Kami akan terus memantau, jika besok masih ada aktifitas penggalian, terpaksa kami akan melakukan tindakan tegas.”ujar muhyi, tokoh pemuda desa Tamansari. Investigasi akan terus dikembangkan terkait persoalan tersebut, mengingat aktivitas ini infonya tidak melalui proses ijin ke pemerintah desa setempat”.