Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI –Obrolan santai di sebuah tempat salah satu sudut halaman Kantor Kecamatan Singojuruh antara awak media dengan beberapa Staf Kecamatan Singojuruh. Semula ritme obrolan nyaman-nyaman saja di dengar saling isi informasi satu sama lainnya.
Bahan obrolan saat itu pada seputar kegiatan Tim Kesehatan Puskesmas Singojuruh yang kebetulan sedang ada kegiatan Penyuluhan Stunting di Desa Sumberbaru. Hampir semua yang terlibat dalam obrolan yang jadi bahan obrolannya hanya rasa empati tertuju pada sosok H. Ahmad Kondori yang tak lain adalah Ko. UPTD Puskesmas Singojuruh.
Salah satu kalimat terdengar awak media dari salah satunya adalah kalimat,
“Kasihan Pak Kundori itu, tugas kegiatannya dari sejak menangani covid 19 sampai sekarang Stunting luar biasa padat. Kalau saya jujur saja gak nutut, gak mampu meniru apa yang dilakukan Pak Kundori itu”, ungkap salah satunya yang awak media sengaja tidak sebut namanya itu.
Berikut awak media sengaja lempar pertanyaan di ruang obrolan itu, ” Apakah Pak Kundori sampai saat ini masih Plt di Puskesmas Singojuruh..?”, pertanyaan awak media mendapatkan jawaban dari salah satunya cukup mengagetkan,
“Pak Kundori itu sampai sekarang SK Plt saja belum ada, apalagi Definitip SK Plt nya lo tidak ada kan sakno (kan kasihan), cobak tanyak Pak Kundori mas”, celetuknya.
Penasaran awak media Sabtu 24/6/2023 mencoba hubungi H. Ahmad Kundori dan konformasi kebenaran informasi terkait belum terbitnya SK Plt nya di UPTD Puskesmas Singojuruh. Al hasil pertanyaaan awak media melalui pesan singkat (chat Wa) memperoleh jawaban senada dengan obrolan rekan-rekan di Kecamatan Singojuruh. Awak media lempar pertanyaan benarkah selaku Koordinator UPTD Puskesmas Singojuruh belum ada SK Plt nya …?, H. Ahmad Kundori memberikan jawaban singkat, “Belum”.
Berikut awak media suguhi pertanyaan lagi, kira-kira apa yang jadi kesulitan atau kendalanya apa hanya selaku Koordinator terutama dalam hal pengambilan kebijakan program, usulan program ketika belum ada SK Plt atau belum Definitip ?
“Seorang Koordinator belum punya kewenangan dalam mengambil kebijakan di sebuah instansi. Hanya sebatas melaksanakan Program yang ada”, jawabnya.
Sekilas yang awak media ketahui tentang H. Ahmad Kundori selama bertugas di Puskesmas Singojuruh. Penanganan Covid 19 di Kecamatan Singojuruh hampir tak kenal waktu berjibaku dengan Forpimka dan tokoh masyarakat dan hasilnya sukses. Pasca pandemi Pemerintah Pusat mulai perhatian pada soal penurunan angka Stunting. H. Ahmad Kundori bersama timnya juga betul-betul ekstra dalam kegiatannya. Tak hanya itu demi sukses soal pencegahan dan penanganan Stunting H. Kundori bergagas buat inovasi-inovasi yang dianggapnya bisa membantu penurunan angka Stunting.
Baru-baru ini awak media ketahui Ko. UPTD Puskesmas Singojuruh H. Ahmad Kundori buat inovasi yang disebut dengan istilah “UBERBUMIL”. Yang semua kegiatannya fokus pada persoalan deteksi dini peristiwa kehamilan ibu-ibu di wilayah Kecamatan Singojuruh. Yang terbaru merupakan kelanjutan dari inovasi “UBERBUMIL”, H. Ahmad Kundori buat inovasi lagi yaitu “GEMPITA CETING” (Gerakan Penanganan Balita dan Stunting). Yang mana dalam hal ini H. Ahmad Kundori akan melakukan gerakan “Kelorisasi”, membudayakan masyarakat khusuanya ibu-ibu hami dan Bayi konsumsi “Daun Kelor”. Disayangkan sosok H. Ahamad Kundori yang luar biasa militansinya dan kaya gagasan itu, punya keterbatasan dalam pengambilan kebijakan karena hanya selaku Koordinator saja di UPTD Puskesmas Singojuruh. (r35).