Kabaroposisi.net | Jombang – Peradangan pada kornea mata yang biasa disebut dengan keratitis perlu mendapatkan perhatian khusus dan jangan dianggap remeh. Dalam Humas RSUD Menyapa bersama dr. Fatin Hamamah, Sp.M kupas tuntas apa itu keratitis dan bagaimana cara mengobatinya(8/Juli/2023)
dr. Fatin Hammamah, Sp.M adalah salah satu dokter spesialis mata RSUD Jombang. Lulusan Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR) tahun 1989 dan mendapatkan gelar spesial mata pada tahun 2000. Memberikan edukasi tentang apa itu keratitis dan gejalanya.
“Keratitis itu tidak lain adalah peradangan yang terjadi pada kornea mata. Nah, kornea itu apa sih? Kornea mata adalah lapisan terluar yang jernih dari mata(selaput bening) Ia menutupi pupil, iris, dan kamar anterior. Fungsi utama kornea mata yaitu sebagai media pertama yang dilalui cahaya dalam perjalanan pembentukan bayangan di retina sehingga kelainan sekecil apapun pada kornea menimbulkan gangguan penglihatan terutama bila letaknya di daerah pupil.Kornea terdiri dari lima lapis sel dengan ujung saraf kornea berakhir di epitel sehingga kelainan pada epitel menyebabkan gangguan sensibilitas kornea mata dan menganjal,” papar dr. Fatin Hammamah, Sp.M.
Keratitis merupakan peradangan pada kornea karena infeksi dan non infeksi (alergi) . Infeksi disebabkan bakteri,virus dll. Gejala yang dirasakan adalah adalah pandangan mata kabur, silau/fotophobia, mata merah, terasa mengganjal, air mata keluar terus dan nyeri.
Faktor resiko keratitis bakteri :
1. Penggunaan lensa kontak menyebabkan hipoksia dan mikro trauma
2. Trauma, operasi lasik, terkena bahan pertanian
3. Penyakit permukaan mata (mata kering,blefaritis, entropion)
4. Penyebab lain seperti diabetes, imunosupresi, dan defisiasi vitamin
Keratis akibat virus ada 2 yaitu :
1. Keratitis infeksi herpes zozter
2. Keratitis infeksi Harpes simplex
Keratitis jamur perlu dipikirkan bila tidak ada respon terhadap antibiotic, kasus trauma dengan bahan tumbuhan dan penggunaan steroid jangka panjang. Keratitis termasuk penyakit mata dengan penurunan penglihatan. Ada 2 lagi mata merah yang juga menyebabkan penurunan penglihatan yaitu Uveitis dan glaukoma akut.
dr. Fatin menambahkan bahwa keratitis ini tidak hanya terjadi pada orang tua saja, anak-anak, dewasa bija bisa mengalami keratitis oleh sebab itu kenali gejala awal keratitis dan jangan menggunakan obat tetes mata sembarangan tanpa adanya konsultasi ke poli mata atau ke dokter terdekat.
“Jangan salah ya anak-anak pun bisa mengalami keratitis yang penyebabnya baik dari bakteri maupun virus. Oleh sebab itu jangan remehkan keratitis, apabila mengalami keluhan gejala-gejala seperti mata kabur, silau/fotophobia, mata merah, terasa mengganjal, air mata keluar terus dan nyeri segeralah konsultasi ke faskes terdekat, dokter, atau poli mata di RSUD Jombang yang buka dari Senin-Jumat, Senin dari pukul 07.30 WIB s/d 12.30 WIB dan Jum’at dari pukul 07.30 WIB sampai 11.00 WIB untuk memastikan apakah terkena keratitis ataupun yang lainnya untuk mendapatkan penanganan, pengobatan maupun terapi sesuai dengan hasil diagnosis pemeriksaan,” pungkasnya.(sap)