Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – “Tiada Masa Paling Indah, Masa-Masa Di Sekolah, Tiada Kisah Paling Indah, Kisah Kasih Di Sekolah”, kata lirik lagu karya Obbie Messakh berjudul “Kisah Kasih Di Sekolah” tahun 80 an. Lagu ini pernah dipopulerkan oleh Chrisye tahun 1987 dan jadi lagu paforit anak-anak muda di masanya.
Terlepas dari punya kisah kasih di sekolah atau tidak, Alumni SMP Persiapan Muncar Tahun 1973 dan 1974 Kabupaten Banyuwangi. Setelah 50 tahun terpisah oleh selembar kertas yang namanya “Ijazah”, bertemu kembali dalam acara reuni angkat tema: “Dengan 50 Tahun Reuni Alumni 73 & 74, Kita Pererat Silaturahmi Sesama Alumni”. Reuni ini digagas oleh Alumni SMP Persiapan Tahun 1973 dan alumni 1974 yang berdomisili di Muncar. Karena 50 tahun tak sua, mereka sebut Reuni itu “Reuni Emas”, dan SMP Persiapan Muncar yang ada di Desa Kedungrejo itu, sekarang sudah berubah nama jadi SMP KOSGORO.
“Sejak tamat dari SMP kami para alumni gak pernah ketemu selama 50 tahun, andai tambahnya usia tidak pengaruh pada fisik kita, saat reuni ini mungin kita bisa langsung tegur sapa seperti masa-masa sekolah dulu. Ini jadi lucu kenapa ?…karena dari jauh-jauh sebelumnya dengar ada reuni alumni SMP Persiapan Muncar angkatan 1973 & angkatan 1974 ngebet dan kebelednya bukan main ingin segera ketemu. Laaa…setelah tempuk di lokasi acara kami kok malah bingung, jabatan tangan oke, tapi kayak orang gak pernah kenal. Kenapa.., karena fisik dan wajah yang menua, keriput, ompong, wis macem-macem lah, setelah saling sebut nama baru tahu ada yang saling berpelukan ada yang saling lepas tawa”, ungkap Sapto Mudito tentang kesan acara reuni dengan teman tempo doeloenya itu.
Sapto Mudito juga kawan-kawan se alumninya mengaku sangat bersyukur berterima kasih kepada Allah Swt, masih mempertemukan dengan satu-satunya guru SMP Persiapan Muncar di masanya yang masih hidup bernama panggilan Pak TUNJIAT. Hadir juga dalam acara tersebut (Reuni) Kepala SMP Kosgoro Muncar yang sekarang. Sementara alumni yang hadir adalah para alumni SMP Persiapan angkatan tahun 1973 dan angkatan tahun 1974 juga alumni angkatan sesudahnya.
Mereka para alumni SMP Persiapan Muncar yang diharapkan kehadirannya pada reuni 50 tahun itu, selain para alumni yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Juga ada yang dari Surabaya, Malang, Probolinggi, dan Kabupaten lainnya. Kata Sapto Mudito, tentu para alumni yang hadir dari bermacam-macam latar belakangnya.
“Teman-teman yang hadir bermacam-macam latarbelakangnya mas, ada yang mantan Guru, Kapolsek, Dosen, Wiraswasta atau Pengusaha, ada yang Juragan Lemuru, Pedagang dan lain-lain, wis pokoknya kayak judul lagu anak-anak pelangi-pelangi itu sudah mas, lucu dan menyenangkan suasananya mas. Dan sebuah kebanggan bagi kami semu turut hadir bersama kita alumni 74 Bapak Syaiful Bahri Guru besar UNMUH SurabayaTernyata betul, silaturrahmi itu jadi obat batin yang mujarab bagi kita”, imbuhnya.
Sapto Mudito berharap reuni atau silaturrahmi akan tetap teragendakan di waktu-waktu berikutnya. Karena diyakininya bahwa bertemu dengan teman lama membangkitkan nostalgia dan menambah semangat hidup. (r35).