Tidak Ada Duanya Di Banyuwangi, Hanya Di Desa Singojuruh Ada Paku Ketan

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Pasca meredanya Covid – 19, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi programnya lebih banyak pada soal pemulihan ekonomi masyarakat. Yang ngetren digelorakan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani baru-baru ini adalah gerakan Banyuwangi Rebound.

Yang mana Banyuwangi Rebound adalah merupakan ajakan atau gerakan kepada semua elemen di Kabupaten Banyuwangi untuk bangkit di semua sektor dari keterpurukan dampak dari pandemi Covid – 19. Salah satu wujud dari gerakan Banyuwangi Rebound banyak Desa-Desa menciptakan kegiatan-kegiatan yang punya nilai ekonomi.

Contoh yang sampai saat ini masih bertahan adalah kegiatan ekonomi masyarakat berupa “Pasar” yang ada di Dusun Krajan Selatan Desa Singojuruh Kecamatan Singojuruh. Sepertinya kegiatan “Pasar” di Dusun Krajan Selatan yang beroperasi setiap Sabtu sore itu, bisa dibilang sebagai bentuk konsistensi Pemerintah Desa Singojuruh yang komandani seorang Kepala Desa bernama Suharto. Dan di kegiatan masyarakat Dusun Krajan Selatan Desa Singojuruh inilah mendapati “Paku Ketan”.

Mungkin tidak ada duanya di Banyuwangi kecuali di Desa Singojuruh Kecamatan Singojuruh adanya “Paku Ketan”. Sementara diketahui bahwa yang namanya “Paku” adalah benda terbuat dari bahan besi yang kerap digunakan untuk kebutuhan pertukangan. Sementara “Ketan” adalah jenis beras yang jadi bahan olahan makanan atau jajanan. Pertanyaannya bagaiamana dua sebutan nama barang yang tidak saling berkaitan dari sisi kegunaannya itu bisa bertemu jadi sebutan “Paku Ketan”..? Inilah penjelasannya.

Pasar rakyat yang beroperasi setiap Sabtu sore di Dusun Krajan Selatan Desa Singojuruh Kecamatan Singojuruh. Adalah “Pasar Kuliner” yang digagas oleh masyarakat kerjasama dengan Pemerintah Desa. Usut bin usut sebutan “Paku Ketan” ternyata adalah sebutan nama kegiatan ekonomi masyarakat yang kepanjangannya adalah “Pasar Kuliner Kerajan Selatan” disingkat “Paku Ketan”.

Pantauan awak media “Paku Ketan” yang lokasinya bersebelahan dengan jalur rel Kereta Api setiap Sabtu sore jelang senja ramai pengunungnya. Tenda-tenda lapak yang seragam dan nyala lampu hias memanjakan mata pengunjung yang datang. Sesekali pandangan pengunjung teralihkan ke luar yaitu ketika ada suara gemuruh Kereta Api melintas. (ktb).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *