Ratusan Peserta Kirab Budaya Meriahkan Hari Jadi Desa Ringinpitu Ke 576

Kabaroposisi.net | Tulungagung – Dalam Rangka memperingati Hari Jadi Desa Ringinpitu ke 576 Tahun Pemerintah Desa Ringinpitu Kecamatan Kedungwaru Tulungagung mengadakan Kirab Budaya Desa yang merupakan kearifan lokal yang perlu dilestarikan yang bertajuk ” Melindungi Warisan Budaya, Memperkuat Potensi Dan Identitas Desa.”

Dengan memakai busana adat jawa timuran para peserta membawa puluhan tumpeng yang beraneka macam bahan yang digunakan.

Adapun kegiatan Kirab Budaya tersebut dilaksanakan pada hari Rabu (22/11/2023) dimulai tepat pukul 8.00 Wib. Adapun rute nya dimulai di Makam Kyai Becak melintasi Masjid Asroriyah dan Finish di Balai Desa Ringin pitu.

Setelah berjalan berarak arakan sejauh sekitar 2 km sambil membawa tumpeng tumpeng tersebut , para peserta di sambut oleh Kepala Desa Ringin Pitu, Camat Kedungwaru yang diwakili Sekcam, Para sesepuh Desa dan panitia kegiatan yang meliputi perangkat desa dan dibantu oleh Babinsa serta Babhinkamtibmas.

Salah satu kelompok peserta yang memakai kostum punggawa kerajaan yang didampingi oleh peserta yang memakai kostum tokoh Punakawan sesampainya di Balai Desa menyerahkan salah satu Pusaka berupa Tumbak Korowelang yang merupakan Pusaka Desa Ringinpitu. Dengan penuh khidmat Kepala Desa Ringin Pitu, Drs. Suwito menerima Pusaka Tumbak Korowelang tersebut dan menyerahkan kepada salah satu Tokoh Masyarakat Ringin pitu.

Setelah itu tampak puluhan kelompok yang membawa Tumpeng tumpeng tersebut sampai di Balai Desa dan menyerahkan tumpeng tersebut.

Dalam sambutanya Drs. Suwito menyampaikan,” Saya ucapkan selamat datang para peserta kirab budaya ini dan saya sangat mengapreasi atas keikutsertaan dan dukungan kepada warga masyarakat desa Ringin Pitu atas terselenggaranya acara kirab budaya ini.”

Menurut Suwito kegiatan kirab budaya ini baru pertama kali dilaksanakan untuk memperingati Hari Jadi Desa Ringin pitu.
Setelah selesai acara sambutan dan ditutup dengan doa, para warga masyarakat Desa Ringin pitu langsung menyerbu untuk bisa meraih tumpeng yang terbuat dari nasi, buah buahan, sayur sayuran dan beberapa hasil palawija tersebut. Mereka tampak berebut buah dan sayuran yang sudah terpasang di tumpeng tumpeng tersebut. Setelah itu mereka melakukan makan bersama tumpeng yang terbuat dari nasi dan lauk pauk yang ada.(yd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *