Kabaroposisi.net | Blora – Memasuki Musuh Hujan Demam berdarah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Mulai bermunculan di 16 kecamatan di kabupaten Blora. Wabah demam berdarah terjadi ketika ada peningkatan jumlah kasus yang signifikan dalam suatu wilayah, Sampai hari ini hari ini Jum’at 5/01/2024 kasus Demam Berdarah di seluruh RSUD Blora masuk di angka 226 kasus.
Resiko terjadinya wabah demam berdarah dapat meningkat jika terdapat kondisi-kondisi berikut:
1. Cuaca: Musim hujan atau daerah yang lembap dapat mempercepat reproduksi nyamuk Aedes aegypti dan memperbesar risiko penularan virus.
2. Keberadaan nyamuk: Ketersediaan tempat-tempat berkembang biak nyamuk seperti genangan air, tumbuhan terbengkalai, atau sampah yang tidak terkelola dengan baik, dapat memfasilitasi reproduksi nyamuk.
3. Kurangnya kontrol vektor: Upaya kontrol vektor yang tidak memadai, seperti penggunaan insektisida yang tidak efektif atau tidak konsisten, dapat menyebabkan peningkatan populasi nyamuk dan risiko penularan.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat: Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang cara mencegah penularan demam berdarah, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk, dapat memperbesar risiko wabah.
5. Perjalanan dan migrasi: Perjalanan atau migrasi individu dari daerah dengan wabah demam berdarah dapat memperluas penyebaran virus ke wilayah lain yang sebelumnya tidak terjangkit.
Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Blora Edy Widayat melalui Subkor Pengendalian dan Pengawasan Penyakit Menular Sutik dinas Kesehatan kabupaten Blora, ” menyampaikan diakui penyebaran Demam Berdarah menyeluruh di semua kecamatan di kabupaten Blora, ini belum masuk di wabah bencana atau masuk keadaan darurat dan kami melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk Santik ( satu orang untuk jentik ) merupakan bagian intervensi lingkungan dalam upaya pengendalian penyakit DBD yang di kenal dengan kegiatan PSN melalui 3 M, akan melibatkan Desa/kelurahan dan Sekolah,” jelasnya
” Kami tidak melakukan foging dulu, untuk pengendalian Nyamuk kami pemberantasan sarang nyamuk, dengan memotong siklus perkembangan nyamuk, waktu berkembang mereka akan lebih lama, dengan foging efek samping nyamuk bisa kebal terhadap insektisida dan hanya nyamuk vektor yang mati, ” tandasnya
Wabah demam berdarah memiliki berbagai konsekuensi bagi individu dan masyarakat, antara lain: Tingkat kesakitan dan kematian Demam berdarah dapat menyebabkan gejala yang parah seperti demam tinggi, nyeri sendi dan otot, mual, muntah, ruam, dan dalam kasus yang parah, dapat mengakibatkan komplikasi serius yang bisa berujung pada kematian.
” Data yang diterima dinas kesehatan kabupaten Blora dari Puskesmas dan RSUD pada tahun 2023, sampai hari ini Jum’at 05/01/2024, sebenarnya lebih sedikit warga masyarakat yang terkena demam berdarah dibandingkan tahun 2022 jumlah kasus terkena Demam berdarah ada 593 kasus sedangkan yang meninggal dunia 15 kasus, sekarang jumlah totalnya 266. Kasus yang meninggal dunia ada 12 kasus untuk sekarang ini, ” jelas Sutik
Kasus Demam Berdarah urutan terbanyak tiap kecamatan untuk 8 besar, kecamatan Blora 37 kasus, Ngawen 29 kasus, Tunjungan 26 kasus, Kunduran 25 kasus, Randublatung 23 kasus, Todanan 13 kasus, Japah 12 kasus terang Sutik lebih lanjut
Pencegahan dan kontrol Wabah demam berdarah memerlukan upaya pencegahan dan kontrol yang lebih intensif, termasuk kampanye penyuluhan kepada masyarakat, pengendalian vektor yang lebih efektif, dan upaya untuk mengurangi penyebaran virus
” Nanti akan lakukan sosial untuk pencegahan dan kontrol dengan mengundang pakar dari Jakarta untuk warga dan pelajar , ” imbuhnya
Perlu diperhatikan Penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti mengeliminasi tempat-tempat berkembang biak nyamuk, menggunakan kelambu atau insektisida bagi perlindungan pribadi, dan mendapatkan penanganan medis yang tepat jika mengalami gejala
Muncul dampak beban kesehatan: Munculnya wabah demam berdarah meningkatkan beban pada sistem pelayanan kesehatan dengan meningkatnya jumlah penderita yang membutuhkan perawatan dan dampak sosial dan ekonomi: Wabah demam berdarah dapat berdampak pada tingkat ekonomi dan produktivitas masyarakat, misalnya melalui penurunan produktivitas kerja akibat sakit atau kematian. ( GaS )