Bancakan Sedulur di Sendang Agung, Magetan: Pemdes Promosikan Potensi Lokal dalam Acara Tasyakuran

Kabaroposisi.net | Magetan – Pemerintah Desa (Pemdes) Sendang Agung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, memperkenalkan potensi desa melalui acara Bancakan Sedulur yang digelar di Balai Desa Sendang Agung pada Selasa (23/1/2024). Bancakan Sedulur, yang merupakan kepanjangan dari “Bancakan Seneng Duren dan Telo Rambat,” merupakan acara tasyakuran pertama kali diadakan oleh desa tersebut.

Menurut Lilik Sriyani, Kepala Desa Sendang Agung, acara tersebut digelar untuk mempromosikan potensi durian dan ubi (telo) lokal yang melimpah di desa tersebut. Durian, sebagai produk baru yang diluncurkan dalam acara ini, diharapkan akan menjadi salah satu ikon desa. Lilik menyebut bahwa panen durian besar diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret mendatang.

“Saat ini, durian yang dimiliki Desa Sendang Agung masih merupakan jenis durian lokal, sedangkan ubi Cilembu berasal dari Jawa Barat. Ubi Cilembu di sini merupakan turunan yang lebih baik dari tempat asalnya karena perbedaan jenis tanah dan ketersediaan air. Setelah mencicipi durian, jenis yang paling enak akan dipilih untuk dikembangkan lebih lanjut,” ungkap Lilik.

Acara Bancakan Sedulur juga dihadiri oleh Penjabat Bupati Magetan, Hergunadi, yang turut memberikan bantuan berupa 100 bibit durian lokal. Hergunadi tampak menikmati durian lokal dan ubi Cilembu bakar, menyebut rasa durian lokal lebih enak dibandingkan dengan durian lainnya.

“Durennya enak, dan harganya murah hanya 30 ribu saja. Dengan banyaknya lokasi wisata di daerah ini, diharapkan dapat terbentuk hubungan simbiosis mutualisme antara petani durian dan sektor pariwisata, mempercepat perputaran ekonomi masyarakat,” ujar Hergunadi.

Bancakan, dalam konteks bahasa Jawa, memiliki arti tasyakuran. Tradisi tasyakuran umumnya dilakukan oleh masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen, kelahiran anak, dan berbagai anugerah lainnya. Acara ini tidak hanya menjadi wujud apresiasi terhadap hasil bumi, tetapi juga merupakan upaya untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal.(pri99)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *