Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Warga Muslim Dusun Wijenan Lor Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Sudah menjadi tradisi relegi turun-temurun, adakan kegiatan “Oncor-Oncoran”, pada malam 27 bulan Ramadhan.
Menurut cerita yang berkembang secara turun-temurun, kegiatan “Oncor-Oncoran”, digelar dalam rangka ikhtiar berharap turunnya “Lailatul Qodar” atau yang disebut dengan istilah malam “Seribu Bulan”. Yang mana diyakini oleh umat Islam sebagimana terdapat dapan Al-Qur’an surat Al-Qadar dinyatakan bahwa “Lailatul Qadri khoirum min alfi syahr” yang artinya “Lailatul Qadar lebih baik dari pada seribu bulan.
Sangat wajar apabila umat Islam di seluruh dunia berlomba-lomba dalam hal kebaikan (Fastabul Khairat) untuk menyongsong Lailatul Qadar. Dan dengan pertimbangan itulah ummat Islam di manapun sangat menanti-menantikan “Lailatul Qadar”.
Seperti yang terpantau awak media Sabtu 6/4/2024 malam 27 Ramadhan 1445 H, warga Dusun Wijenan Lor didominasi anak-anak/santri. Turun ke jalan keliling lingkungan dengan “Oncor (obor)” di tangan sambil bersholawat.
Menariknya Kepala Desa Singolatren Apandi hadir dalam kegiatan tradisi “Oncor-Oncoran” tersebut dan ikut berkonvoi bersama warganya sekaligus memandu bacaan “Sholawat Badar” sepanjang perjalanan. Menambahi kemeriahan kegiatan di malam 27 Ramadhan Dusun Wijenan Lor terabut. Panitia bumbuhi konvoi “Oncor-Omcoran” dengan instrument seni Terbang/Kuntulan bernuansa Islami. (r35).