Kabaroposisi.net | Blora – Kirab sedekah bumi adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat petani sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang mereka peroleh dari bumi. Acara kirab gunung hasil pertanian hari ini Selasa 04/06/2024 dukuh Sendang Klampok desa Tempurejo kecamatan Blora dengan mengarak hasil panen pertanian, perkebunan seperti padi, jagung, sayur-sayuran, dan buah-buahan ke tempat warga melakukan sedekah bumi.
Kanti Rahayu kades Tempurejo mengatakan, ” tujuan dari kirab sedekah bumi ini adalah untuk berbagi rezeki kepada sesama, serta sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dari bumi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan antar petani dan masyarakat setempat maupun secara umum,”
Dengan adanya kirab sedekah bumi, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat bagi petani lainnya untuk menjaga dan menghormati alam demi kesejahteraan bersama. Selain itu, kirab sedekah bumi juga menjadi momen penting untuk merayakan keberhasilan panen dan bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan.
” Kedepan semoga hasil pertanian masyarakat atau warga desa Tempurejo dukuh Sendang Klampok lebih makmur, berkah dan selalu sehat walafiat, ” ujar kades Tempurejo
Gunungan hasil pertanian adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tumpukan hasil panen yang disediakan dan diarak dalam acara kirab sedekah bumi. Gunungan tersebut biasanya terbuat dari berbagai macam hasil pertanian seperti padi, jagung, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang melambangkan keberlimpahan hasil bumi.
Gunungan hasil pertanian ini tidak hanya memiliki makna sebagai simbol keberhasilan panen, tetapi juga sebagai simbol rasa syukur dan keberkahan yang diberikan oleh alam kepada para petani. Gunungan tersebut biasanya diarak seni Topeng Barongan dengan diiringi oleh musik tradisional, para pemain gamelan, dan beberapa peserta lainnya yang memakai pakaian adat dirangkai dengan hiburan tradisional ketoprak
Muklis salah satu warga dari luar desa yang ikut meramaikan acara kirab sedekah bumi dengan gunungan hasil pertanian ini menjadi momen yang sangat sakral bagi masyarakat petani karena merupakan bentuk penghormatan kepada alam dan ucapan syukur atas rezeki yang diberikan Allah.
” Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki kepada sesama yang membutuhkan, ” ungkap Muklis ( GaS )
