Penerapan Aplikasi Sistem Irigasi Tetes Pada Lahan Budidaya Hortikultura Oleh Poliwangi di Desa Tambong,

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Tambong merupakan salah satu desa di Banyuwangi yang menginisiasi terciptanya ketahanan pangan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah pendekatan melalui sektor pertanian. Pemerintah desa mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan Greenhouse sebagai lahan produksi tanaman hortikultura. Dengan memanfaatkan rak tanaman dan menggunakan polybag sebagai media tanam, sehingga lahan sempit sekalipun tetap bisa dimanfaatkan.

Mimpi pemerintah desa Tambong, Bapak Agus Hermawan, S.Sos. yaitu desa ini dapat menjadi desa mandiri pangan dengan memproduksi beberapa komoditas tanaman hortikultura dengan memanfaatkan fasilitas Greenhouse. Sehingga melalui program ini, dapat memberikan manfaat pula dalam memberdayakan ibu-ibu PKK dan dapat memberikan manfaat ekonomi.

Bacaan Lainnya

Seiring, berjalannya waktu, Greenhouse tersebut mulai terbengkalai, tanaman dalam polybag mulai tidak terawat. Proses penyiraman manual membutuhkan waktu lama dan menghabiskan banyak energy atau usaha, membuat masyarakat tidak lagi konsisten untuk merawat tanaman.

Oleh karena itu, melalui program pengabdian kepada masyarakat, tim Politeknik Negeri Banyuwangi yang beranggotakan Ardito Atmaka Aji, S.ST., M.M. (Dosen Program Studi Agribisnis), Driyanto Wahyu Wicaksono, S.E., M.ST. (Dosen Program Studi Agribisnis), dan Kurniawan Muhammad Nur, S.ST., M.M. (Dosen Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri). Melakukan kegiatan pengabdian melalui pengenalan “Penerapan Teknologi Irigasi Tetes (Drip Irrigation System) Pada Tanaman Hortikultura Di Lahan Produksi Hortikultura (Greenhouse) Desa Tambong”.

Kegiatan ini dilakukan bersama Hugo Tandayu, Mahasiswa program studi Agribisnis Politeknik Negeri Banyuwangi dan tim pengelola lahan Greenhouse. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta demo penerapan teknologi sistem irigasi tetes.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan program ketahanan pangan melalui penerapan teknologi irigasi tetes pada tanaman hortikultura. Bayangkan ketika Greenhouse dapat memproduksi produk hortikultura secara optimum maka akan meningkatkan pendapatan masyarakat serta meningkatkan ketersediaan pangan Masyarakat desa Tambong. Hal ini dapat juga menjadi edukasi bagi masyarakat untuk belajar system irigasi tetes pada tanaman hortikultura dengan memanfaatkan lahan sempit seperti greenhouse, serta ketersediaan air yang terbatas dapat dioptimalkan untuk pertumbuhan tanaman.” Ungkap Ardito Atmaka Aji, S.ST., M.M.

Masih menurut Ardito Atmaka, “Namun hal ini dapat terwujud, apabila seluruh masyarakat dapat bekerja sama serta bersinergi dengan baik. Artinya kompak, bukan hanya satu orang saja yang menjaga keberlanjutan budidaya ini”.

Kegiatan pengabdian dilakukan mulai bulan Juni 2024. Mulai dari proses koodinasi, survey lahan serta pemasangan sistem irigasi tetes. Hingga pada tanggal 31 Juli 2024 bertempat di Lahan Greenhouse Desa Tambong Kecamatan Kabat. Tim pengabdian bersama dengan pemerintah Desa melakukan penyuluhan serta demo penerapan sistem irigasi tetes.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga desa, melalui sosialisai dan demo penerepan sistem irigasi tetes di Greenhouse. Modal rak, media tanam polybag serta bibit sudah disediakan, tinggal warga mau berkerjasama secara konsisten untuk merawat sereta menerapkan sistem irigasi tetes ini. Sehingga kedepannya dapat memberikan manfaat bagi warga desa itu sendiri”, tutur Agus Hermawan, S.Sos , Kepala Desa Tambong.

Masalah utama yang dihadapi oleh Pemerintah Tambong adalah, pertama yaitu kurangnya kesadaran masyarakat, tentang pentingnya keberlanjutan pemanfaatan Greenhouse. Sebagai upaya menciptakan ketahanan pangan melalui pendekatan produksi tanaman hortikultura. Tidak konsistennya masyarakat dalam merawat tanaman dalam polybag. Karena proses penyiraman manual membutuhkan waktu lama dan menghabiskan banyak energi untuk menyiram tanaman. Mulai proses pengambilan air dari sumber air sampai penyiraman pada tanaman. Sehingga warga desa enggan untuk merawat tanaman pot yang telah diberikan oleh pemerintah desa. Serta Kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi, menyebabkan keterampilan warga Desa Tambong tidak dapat menjalankan program ketahanan pangan, khususnya pada budidaya tanaman hortikultura secara berkelanjutan.

Solusi yang tim Poliwangi berikan adalah memberikan pengetahuan melalui sosialiasai atau penyuluhan tentang penerapan teknologi irigasi tetes pada tanaman hortikultura dalam polybag. Memberikan pula demo serta percontohan penerapan sistem irigasi tetes di Greenhouse desa Tambong.

“Semoga dengan adanya solusi penerapan sistem irigasi tetes ini, warga desa dapat konsisten merawat tanaman sehingga kedepannya dapat bermanfaat bagi warga desa, secara umum dapat meningkatkan Ketahanan pangan serta peningkatan pendapatan Masyarakat melalui produksi tanaman Hortikultura.” tutur Ardito Atmaka Aji, S.ST., M.M. Ketua tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Banyuwangi. (*red)

Sumber info :
Tim Pengabdian Poliwangi

Pos terkait