Kabaroposisi.net | Blora – Pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Darul Ahad oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Jetakwanger Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora mendapatkan apresiasi dari segenap stakeholder pendidikan di Kecamatan Ngawen. Pembangunan gedung ini menggunakan Dana Desa (DD) yang dilakukan selama 2 tahun sejak tahun 2023. Walaupun belum lengkap dengan sarana prasarana PAUD, namun gedung ini sudah digunakan sebagai tempat belajar mengajar 23 anak PAUD di tahun 2024 ini.
Koordinator Pengawas TK/SD Kecamatan Ngawen, Alip Mintarto, SPd, MPd ketika mendampingi Assesor dari Jawa Tengah pada saat monitoring, Selasa (17/9/2024) menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa (Kades) Jetakwanger yang telah membangun gedung PAUD ini. Namun pihaknya meminta agar pembangunan diteruskan dengan memberi pagar keliling sehingga lokasi gedung tidak dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan. “Supaya diberi pagar keliling yang bisa dikunci sehingga tidak semua orang bisa masuk ke lokasi PAUD,” ungkap Alip Mintarto.
Selain itu gedung PAUD juga belum dilengkapi dengan sarana prasarana pendidikan sebagai kebutuhan PAUD, yakni sarana bermain anak yang ada di luar ruangan. Seperti untuk latihan memanjat, permainan luncur, jumpat-jompit, permainan memutar dan sebagainya. Hal ini sangat dibutuhkan oleh anak, karena sebenarnya PAUD adalah pengenalan anak pada proses pendidikan formal yang belum boleh diajari membaca dan menulis. Anak hanya diajak bermain, dan happy dalam pelajaran, karena itu dibutuhkan banyak sarana permainan baik yang di dalam ruangan maupun luar ruangan.
Namun demikian dengan adanya gedung baru ini, pengelola PAUD menjadi gembira. Etik Rahayu, Koordinator pengelola PAUD Darul Ahad menyampaikan terima kasih kepada Pemdes Jetakwanger yang telah membangun gedung PAUD ini. “Karena dengan dibangunnya gedung ini, proses belajar mengajar menjadi nyaman dan lancar. Dan sekarang yang ikut belajar di sini menjadi banyak karena memiliki gedung sendiri,”ungkap Etik.
Kades Jetakwanger, Suyono menjelaskan bahwa sebelum dibangunnya gedung PAUD ini, proses belajar mengajar dilakukan dengan menumpang di gedung Madrasah Diniyah (Madin) di dukuh Pandan desa Jetakwanger. “Jadi dulu kalau sore digunakan Madin, kalau pagi nganggur, terus digunakan untuk PAUD, “ungkap Suyono.
Suyono juga menjelaskan bahwa gedung PAUD ini dibangun dengan menggunakan DD bertahap selama 2 tahun. Totalnya mencapai 200 juta, tahun pertama 150 juta dan tahun kedua 50 juta. “Tahun 2024 ini membangun teras dan grosok halaman,”ungkapnya. Namun kekurangan sarana prasarana PAUD seperti sarana bermain anak di luar ruangan akan dianggarkan pada DD tahun berikutnya.
Bangunan PAUD Darul Ahad tersebut berada di kompleks lapangan sepak bola Jetakwanger yang merupakan tanah bengkok desa. Sebanyak 23 anak PAUD saat ini sedang mengikuti proses belajar mengajar dengan gembira dibawah bimbingan para pengelola yang dengan sabar dan telaten mengasuh anak-anak tersebut untuk mengenal pendidikan. (GaS)