Peringati Maulid Nabi, Anjangsana Asrokol Warga Wijenan Lor/Kidul, Tak Tergerus Perubahan Jaman

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Minggu terakhir di bulan September 2024, masih banyak masyarakat di Banyuwangi, yang mengadakan kegiatan. Dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw atau yang lebih dikenal dengan peringatan Maulid Nabi.

Salah satunya masyarakat Dusun Wijenan Lor Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Melalui Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PPHBI) yang diketuai oleh Subandi. Senin 23 September 2024, gelar kegiatan pembacaan Asrokol (Kitab Berjanji) peringati kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Bacaan Lainnya

Dihadirkan dalam kegiatan merayakan Maulid Nabi di Dusun Wijenan Lor yakni Apandi selaku Kepala Desa Singolatren. KH. Imam Muhtadi (Pengasuh Ponpes Nurul Qur’ab Wijenan Kidul) selaku penceramah rohani, dan Ustad Hasby Sulaiman asal Derwono. Tampak pula keberadaan beberapa tamu dari luar Desa Singolatren yang kebetualan sebagai musafir.

Dalam kegiatan tersebut, kini giliran masyarakat Dusun Wijenan Lor, hadirkan masyarakat Dusun Wijenan Kidul. Untuk anjangsana gantian membacakan Asrokol (Kitab Berjanji). Yang mana sebelumnya pada 16 September 2024, warga Dusun Wijenan Lor sudah hadir anjangsana Asrokol atas undangan masyarakat Dusun Wijenan Kidul.

Subandi atas nama Panitia juga masyarakat Dusun Wijenan Lor, menyampaikan ucapan terima kasih. Atas balasan anjangsana/kehadiran masyarakat Dusun Wijenan Kidul memenuhi undangannya. Subandi juga berharap budaya anjagsana Asrokol tetap lestari. Dikatankannya, demi memperkuat ukhuwah islamiyah dan tali silaturrahmi antar masyarakat ke dua Dusun.

Sementara Apandi selaku Kepala Desa dalam sambutannya seoalah menegaskan. Bahwa budaya Anjangsana Asrokol antara masyarakat Dusun Wijenan Lor dan Wijenan Kidul. Adalah sarana terbaik untuk menciptakan suasana kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang harmonis. Kades Apandi juga bersyukur bahwa budaya Anjangsana Asrokol di ke dua Dusun itu tak lekang karena waktu dan tak tergerus oleh perubahan jaman.

Sedikit terkutip dari tauziah KH. Imam Muhtadi (Pengasuh Ponpes Nurul Qur’an), bahwa perayaan Maulid Nabi sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Swt. Yang mana kita semua hidup di jamannya Nabi yang disebutnya istimewa.

Sedikit dijelaskan salah satu keistimewaan Nabi Muhammad yang dirasakan oleh ummatnya. Yaitu di jaman Nabi sebelum Nabi Muhammad, bila ada ummatnya yang melakukan perbuatan dosa, Allah Swt turunkan adzab. Tapi ummatnya Nabi Muhammad bila melakukan perbuatan dosa, masih deberi kesempatan untuk bertobat. Dan masih banyak lagi keistimewaan Nabi Muhammad yang lainnya disampaiakan KH. Imam Muhtadi.

Acara ditutup doa yang dipandu oleh Ustad Hasby Sulaiman yang tak lain adalah putra dari Alm. Kiyai Dhofir Derwono Desa Balak-Songgon. Diteruskan pemberian tali asih berupa bingkisan atau asahan istilah Osingnya. Kepda jama’ah Asrokol dari Dusun Wijenan Kidul. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *