FGD Rekognisi Pembelajaran Lampau Pemerintah Desa Bersama PMD dan Unnes

Exif_JPEG_420

Kabaroposisi.net | Blora – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Blora melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk pemerintah desa yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora pada Jumat (01/11/2024).

Kegiatan FGD ini digelar sebagai bentuk langkah evaluasi terhadap pelaksanaan RPL yang sudah berjalan dan mempersiapkan untuk penerapan program serupa di masa mendatang.RPL Desa akan terus diupayakan sebagai salah satu program prioritas pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Yayuk Windrati mengatakan FGD ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Blora untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa melalui program RPL Desa. RPL Desa adalah bentuk investasi SDM yang strategis, yang diharapkan mampu mengubah cara berpikir dan sudut pandang aparatur desa dalam menjalankan tugasnya.

Yayuk Windarti menegaskan RPL Desa bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi lebih dari itu, ini adalah upaya kita untuk mengubah mindset aparatur desa agar lebih inovatif dan berdaya saing.

” Dengan adanya peningkatan kompetensi ini, diharapkan pelayanan publik di desa dapat lebih profesional, pemerintahan semakin efektif, dan pemberdayaan masyarakat desa semakin optimal, harap kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa

Program RPL Desa yang diselenggarakan Pemkab Blora ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengembangkan desa-desa di Kabupaten Blora melalui peningkatan kompetensi aparatur desa.

“Kami ingin memastikan bahwa SDM desa memiliki kompetensi dan pemahaman yang lebih baik dalam mengelola pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Dengan RPL Desa, aparatur desa tidak hanya memiliki pengetahuan teori, tapi juga mampu mengimplementasikannya di lapangan,” ujar Yayuk Windarti

Sementara itu Dosen dan pengelola RPL Universitas Negeri Semarang Hendra Dedi Kristanto menyampaikan Unnes yang sebelumnya sudah berkerjasama dengan pemkab sudah ada 300an mahasiswa yang mengikuti RPL, semoga ke depan di tahun 2025 bisa meningkatkan jumlah mahasiswanya.

” Untuk saat ini jurusan kuliah ada 6, seperti Pendidikan Luar Sekolah, manajemen, Akuntansi, pendidikan ekonomi pembangunan, nanti kedepannya kita buka semua jurusan sesuai dengan mahasiswa RPL, ” ujarnya

Lebih lanjut dengan mengikuti kuliah mahasiswa bisa meningkatkan sumber daya manusia mengubah pola pikir, mindsetnya dalam kuliah mereka tidak hanya teori tetapi brainstroming dengan perangkat desa yang lain sehingga muncul ide ide, dan desa desa yang telah maju ikut mendorong desa yang lain, untuk masa kuliah awal 4 tahun menjadi 2 tahun untuk S1 dan S2 dari 2 tahun menjadi 1 tahun, jelasnya (GaS)

Pos terkait