PT. PAL Indonesia dan Kemhan RI Sukses Laksanakan Keel Laying Kapal Fregat Merah Putih Kedua

Oplus_131072

PT. PAL Indonesia bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI berhasil melaksanakan prosesi keel laying atau peletakan lunas untuk kapal Fregat Merah Putih kedua. Tahapan ini merupakan langkah awal pembangunan struktur utama badan kapal dan menjadi acuan awal usia operasional kapal.

Acara tersebut berlangsung pada Jumat (15/11/24) di hanggar Divisi Kapal Selam PT. PAL Indonesia dan dipimpin Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemhan RI, Mayjen TNI Steverly C. Parengkuan. Hadir pula pejabat tinggi Kemhan, Mabesal TNI AL, Komandan Satuan Tugas Pembangunan Kapal Fregat Merah Putih, serta jajaran Direksi dan Dewan Komisaris PT. PAL Indonesia.

Seremoni dimulai dengan peletakan koin di dudukan blok kapal, dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh Mayjen TNI Steverly C. Parengkuan dan Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Satriyo Bintoro. Momentum ini juga disaksikan oleh Komisaris Independen PT. PAL Indonesia, Cut Meutia Andrina, serta perwakilan dari PT. LEN Industri dan TNI AL.

Menurut Satriyo Bintoro, proses keel laying kapal ini telah memenuhi regulasi SOLAS, di mana blok kapal yang telah dirakit memiliki bobot minimal 50 ton, setara 1% dari total berat konstruksi 2.778 ton. Satriyo juga mengungkapkan bahwa tahap ini selesai lebih cepat dari jadwal, yang seharusnya pada Maret 2025, menunjukkan kemajuan positif proyek tersebut.

Kapal Fregat Merah Putih kedua akan dilengkapi dengan sistem manajemen tempur canggih, terintegrasi dengan sensor, senjata, dan sistem komunikasi, sehingga mampu mendeteksi serta menetralisir ancaman secara optimal. Kapal ini dirancang untuk mendukung kemampuan tempur di empat matra: Surface to Surface Warfare, Surface to Air Warfare, Surface to Submarine Warfare, dan Electronic Warfare.

Kapal dengan panjang 140 meter, lebar 19,75 meter, dan kecepatan maksimum 28 knot ini dibangun tidak hanya untuk memperkuat alutsista nasional, tetapi juga untuk mendukung kemandirian industri pertahanan Indonesia.

Dalam sambutannya, Mayjen TNI Steverly C. Parengkuan mewakili Kabaranahan Kemhan RI, Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari, menyatakan bahwa pengadaan kapal ini merupakan bagian dari pengembangan kekuatan pertahanan untuk mendukung TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia. Proyek ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan nasional dalam membangun kapal perang sejenis di masa depan.

Sebagai kapal tempur terbesar buatan anak bangsa, Fregat Merah Putih menjadi kebanggaan nasional dan simbol kemajuan industri maritim Indonesia. PT PAL Indonesia terus menunjukkan perannya sebagai pionir industri pertahanan nasional yang adaptif terhadap dinamika global, mendukung terciptanya TNI yang kuat dengan alutsista modern. (RYS)

Pos terkait